Friday 16 September 2016

Bekerja Penuh Selama Sepekan Berpotensi Turunkan IQ

Usia 40 ke atas masih bisa dikatakan sebagai usia produktif untuk bekerja. Namun sebuah riset mengatakan, seseorang berusia 40-an yang harus bekerja penuh selama sepekan justru mengalami penurunan kemampuan otak.

Hal ini didasarkan dari pengamatan yang dilakukan Melbourne Institute of Applied Economic and Social Research kepada lebih dari 6.000 pekerja berusia 40 tahun ke atas di Australia. Tiap responden menjalani tes seperti membaca atau daya ingat dan dicatat berapa lama bekerja dalam sepekan.

Setelah disimpulkan, ternyata idealnya waktu yang dihabiskan seseorang untuk bekerja adalah 25 jam per pekan (baik paruh waktu maupun bekerja penuh selama tiga hari saja) jika ingin terjaga fungsi kognitifnya. Jika lebih dari itu, maka akan timbul risiko bagi otak pria maupun wanita.

"Bekerja dapat merangsang aktivitas otak sehingga membantu mempertahankan fungsi kognitif seseorang. Tetapi jika terlalu lama bekerja, Anda bisa kelelahan dan mengalami stres mental juga, yang kemudian berpotensi merusak kognitif Anda," terang ketua tim peneliti, Colin McKenzie seperti dilaporkan BBC.

Lantas mengapa titik baliknya di usia 40 tahun? Profesor ekonomi dari Keio University, Tokyo itu kemudian menjelaskan beberapa fase ketika inteligensia manusia mengalami penurunan. Pertama, 'fluid intelligence' atau kemampuan memproses informasi akan mulai menurun di kisaran usia 20 tahun.

Disusul dengan 'crystallised intelligence', yaitu kemampuan untuk menggunakan skill, pengetahuan dan pengalaman akan menurun setelah memasuki umur 30 tahun. "Sedangkan di usia 40, kebanyakan orang sudah tak lagi bisa mengerjakan tes daya ingat, pengenalan pola dan ketangkasan mental lagi," lanjutnya.

Namun McKenzie mengakui kondisi ekonomi dewasa ini memaksa kebanyakan orang untuk bekerja lebih lama dari generasi sebelumnya. Sayangnya saat memasuki usia 40 tahun, kondisi biologis dan emosional manusia tidak dirancang untuk bisa bertahan dengan ritme kerja modern, dari pagi hingga sore, lima hari sepekan.

Jangankan bagi mereka yang berusia 40 ke atas, studi-studi sebelumnya juga memperlihatkan, kerja lembur bagi pekerja usia berapapun dapat memicu stres kronis, gangguan kognitif hingga penyakit mental.

Karl Ericsson, profesor psikologi dari Florida State University menanggapi studi McKenzie dengan mengatakan, ada trik yang bisa dilakukan untuk bisa bertahan dari ritme kerja sepekan penuh, yaitu memenuhi kebutuhan tidur.

US National Sleep Foundation merekomendasikan tidur lebih dari tujuh jam dalam semalam ideal bagi mereka yang berusia di atas 26 tahun. "Sebab istirahat yang cukup adalah kunci dari performa (kerja) yang tinggi," imbuhnya.