Friday 16 September 2016

Mahasiswa Inggris Ciptakan Alat Pendingin Vaksin Portabel

Masalah distribusi umumnya selalu menjadi kendala yang dihadapi oleh program imunisasi berskala besar. Alasannya karena vaksin agar bisa sampai dalam keadaan baik butuh suhu yang stabil dan ini sulit tercapai karena tak semua tempat memiliki fasilitas memadai.

Seorang mahasiswa dari Loughborough University, Inggris, berusaha memecahkan masalah tersebut dengan menciptakan alat pendingin vaksin portabel. William Broadway (22) mengatakan idenya datang ketika sedang liburan berselancar.

"Saya sedang berselancar di Meksiko dan kami melakukan perjalan selama lima hari membawa 13 kg es. Saya saat itu berpikir ini terasa bodoh, kita sudah punya kompor gas portabel, apa tidak ada cara lain untuk menggunakan energi lebih baik?" kata William seperti dikutip dari BBC, Rabu (14/9/2016).

"Jadi saya cari saja metode-metode pendinginan kuno dan menemukan trik bagus yang digunakan para petani di desa tanpa akses listrik dan mengembangkannya dari sana," lanjut William.

Kebanyakan alat pendingin yang sudah ada bekerja dengan cara membekukan vaksin dan hal ini disebut bisa mengurangi keefektifannya. Sementara alat bernama ISOBAR oleh William bekerja dengan cara menjaga agar suhu tetap stabil.

Campuran amonia dengan air digunakan pada ruang bagian bawah ISOBAR yang apabila alat dipanaskan akan membuat amonia menguap. Uap amonia tersebut lalu terperangkap di ruang atas dan ketika ISOBAR ingin dipakai cukup diputar balik saja sehingga uap akan kembali menyatu dengan air.

"Ini namanya hidroskopik dan memberikan efek pendinginan yang sangat kuat," kata William.

World Health Organization (WHO) menyebut penemuan alat seperti ISOBAR memiliki potensi untuk menyelamatkan jutaan jiwa. Karena dampaknya yang besar, William pun memenangkan penghargaan James Dyson Award UK 2016.

"Sejujurnya ini bukan untuk kepentingan komersil saya. Harapannya ini bisa untuk dunia," kata William.