Wednesday, 27 October 2021

Mengenal Keramba Jaring Apung (Kja) Serta Bagian Dan Ragam Jenis Kja

Keramba jaring apung merupakan fasilitas pemeliharaan ikan yang memakai jaring selaku bagian terutama. Dengan memakai jaring apung, pememeliharaan ikan bisa dijalankan di laut atau pun media air tawar mirip danau atau waduk, yang mempunyai kedalaman lebih dibandingkan sungai atau tambak. Alasan sederhana pembudidaya memilih keramba jaring apung ialah sirkulasi air yang tetap terjaga alasannya langsung dari maritim, danau, atau waduk selaku media pemeliharaan. Kegiatan membersihkan jaring tidak terlalu sulit, sampai urusan memanen ikan yang sungguh simpel. 


Berbeda dengan cara konvensional atau di kolam tanah liat, pembudidaya mesti terus menjaga kandungan oksigen agar tetap tersedia pada air. Selain itu, kolam tanah liat cukup rentan dengan berbagai macam serangan penyakit. Pemanenan ikan pun dilakukan secara manual, yakni menggiring ikan dengan alat bambu yang dilaksanakan sekurang-kurangnyaoleh dua orang sehingga lebih sukar dibandingkan memanen ikan di KJA.

Keramba jaring apung yang ada dikala ini pada umumnya berbentukjaring yang diikatkan pada pelampung yang yang dibikin dari drum atau gentong bekas. Para petani ikan menebarkan benih ikan pada permulaan kurun pemeliharaan hingga dikala panen tiba.

Komponen keramba jaring apung sendiri terdiri dari kerangka, pelampung, kantong jaring, bangunan pendukung, pemberat jaring, dan jangkar. Kerangka merupakan pondasi, tempat pemasangan kantong jaring dan fasilitas pendukung budidaya. Kerangka mampu dibuat dari bambu, balok kayu, besi (pipa atau siku).

Keramba Jaring Apung (KJA) bisa dibuat dalam banyak sekali ukuran desain dan materi tergantung pada akomodasi penanganan daya tahan materi baku harga dan faktor lainnya. Jaring atau wadah untuk pemeliharaan ikan tawar dibentuk dari materi polietilen. Bentuk dan ukuran bervariasi dan sangat dipengaruhi oleh jenis ikan yang dibudidayakan, ukuran ikan, kedalaman perairan, serta faktor fasilitas dalam pengelolaan. Konstruksi wadah jaring terapung terdiri dari beberapa bagian, antara lain :

Kerangka Keramba Jaring Apung

Kerangka (bingkai) jaring terapung mampu dibikin dari materi kayu, bambu atau besi yang dilapisi materi anti karat (cat besi). Memilih materi untuk kerangka, semestinya disesuai-kan dengan ketersediaan materi di lokasi budidaya dan nilai hemat dari materi tersebut. Kayu atau bambu secara hemat memang lebih hemat biaya ketimbang besi anti karat, namun jikalau dilihat dari kurun pakai dengan menggunakan kayu atau bambu rentang waktu (usia teknisnya) cuma 1,5–2 tahun. Sesudah 1,5–2 tahun kurun pakai, kerangka yang yang dibuat dari kayu atau bambu ini sudah tidak layak pakai dan mesti direnofasi kembali. Jika akan memakai besi anti karat selaku kerangka jaring pada lazimnya usia ekonomis/angka waktu pemakaiannya relatif lebih lama, yaitu antara 4–5 tahun. Pada lazimnya petani ikan di jaring terapung menggunakan bambu selaku materi utama pembuatan kerangka, lantaran selain harganya relatif murah juga ketersediaannya di lokasi budidaya sungguh banyak. Bambu yang dipakai untuk kerangka sebaiknya mempunyai garis tengah 5–7 cm di bagian pangkalnya, dan potongan ujungnya berukuran antara 3–5 cm. Jenis bambu yang digunakan yakni bambu tali. Ada juga jenis bambu gombong yang mempunyai diameter 12 -15 cm tetapi jenis bambu ini kurang baik dipakai untuk kerangka alasannya cepat lapuk. Ukuran kerangka jaring terapung berkisar antara 5×5 meter hingga 10×10 meter. Petani ikan jaring terapung di perairan cirata kebanyakan menggunakan kerangka dari bambu dengan ukuran 7×7 meter. Kerangka dari jaring apung umumnya dibuat tidak hanya satu petak/kantong namun satu unit. Satu unit jaring terapung terdiri dari empat buah petak/kantong.

Pelampung Keramba Jaring Apung

Pelampung berfungsi untuk mengapungkan kerangka/jaring terapung bahan yang dipakai sebagai pelampung berbentukdrum (besi atau plastik) yang berkapasitas 200 liter, busa plastik (stryrofoam) atau fiberglass. Jenis pelampung yang akan digunakan lazimnya dilihat menurut lama pemakaian. Jika akan memakai pelampung dari drum maka drum harus apalagi dulu dicat dengan menggunakan cat yang mengandung bahan anti karat. Jumlah pelampung yang mau digunakan diadaptasi dengan besarnya kerangka jaring apung yang hendak dibuat. Jaring terapung berukuran 7×7 meter, dalam satu unit jaring terapung memerlukan pelampung antara 33–35 buah.

Pengikat Keramba Jaring Apung

Tali pengikat semestinya yang dibuat dari materi yang mempunyai efek menyerupai tambang plastik, kawat ukuran 5 mm, besi beton ukuran 8 mm atau 10 mm. Tali pengikat ini digunakan untuk mengikat kerangka jaring terapung, pelampung atau jaring.

Jangkar keramba jaring apung

Jangkar berfungsi selaku penahan jaring terapung agar rakit jaring terapung tidak hanyut terbawa oleh arus air dan angin yang kencang. Jangkar yang dibuat dari bahan batu, semen atau besi. Pemberat diberi tali pemberat/tali jangkar yang yang dibikin dari tambang plastik yang berdiameter sekitar 10 mm–15 mm. Jumlah pemberat untuk satu unit jaring terapung empat petak/kantong ialah sebanyak 4 buah. Pemberat diikatkan pada masing-masing sudut dari kerangka jaring terapung. Berat jangkar berkisar antara 50–75 kg.

Jaring Keramba Jaring Apung

Jaring yang digunakan untuk budidaya ikan di perairan biasa lazimnya yang dibikin dari materi polyethylene atau disebut jaring trawl. Ukuran mata jaring yang digunakan tergantung dari besarnya ikan yang akan dibudidayakan. Kantong jaring terapung ini mempunyai ukuran bermacam-macam diubahsuaikan dengan jenis ikan yang dibudidayakan, untuk ikan air laut ukuran kantong jaring yang biasa digunakan berukuran mulai 2x2x2 m hingga 5x5x5 m. Sedangkan untuk jenis ikan air tawar berkisar antara 3x3x3 m hingga 7x7x2,5 m. Untuk meminimalisir resiko kebocoran akibat gigitan hewan lain lazimnya kantong jaring terapung dipasang rangkap (doubel) yaitu kantong jaring luar dan kantong jaring dalam. Ukuran jaring kepingan luar biasanya memiliki mata jaring (mesh size) yang lebih besar. Salah satu misalnya yakni selaku berikut :
  • Jaring polyethylene no. 380 D/9 dengan ukuran mata jaring (mesh size) sebesar 2 inch (5,08 cm) yang dipergunakan selaku kantong jaring luar.
  • Jaring polyethylene no. 280 D/12 dengan ukuran mata jaring 1 inch (2,5 cm) atau 1,5 inch (3,81 cm) dipergunakan selaku kantong jaring dalam.


Jaring yang mempunyai ukuran mata jaring lebih kecil dari 1 inch umumnya dipakai untuk memelihara ikan yang berukuran lebih kecil. Di perairan lazim utamanya dalam budidaya ikan di jaring terapung ukuran jaring yang digunakan yakni ukuran ¾-1 inch. Kantong jaring yang dipakai untuk memelihara ikan mampu diperoleh dengan berbelanja jaring utuh. Dalam hal ini biasanya jaring trawl dijual dipasaran berupa lembaran atau gulungan. Langkah permulaan yang mesti dilakukan untuk membuat kantong jaring ialah membuat rancangan/rancangan kantong jaring yang hendak dipergunakan. Ukuran kantong jaring yang akan dipergunakan berkisar antara 2×2 m hingga dengan 10×10 m. Setelah ukuran kantong jaring yang akan dipergunakan, misalnya akan dibentuk kantong jaring dengan ukuran 7x7x2 m, langkah selanjutnya yakni memangkas jaring. Untuk memotong jaring harus dilakukan dengan benar menurut pada ukuran mata jaring dan tingkat perenggangannya dikala terpasang di perairan. 

Pemberat keramba jaring apung

Pemberat yang digunakan biasanya yang dibuat dari watu atau timah yang masing-masing beratnya antara 2–5 kg. Fungsi pemberat ini agar jaring tetap simetris dan pemberat ini diletakkan pada setiap sudut kantong jaring terapung.

Tali/tambang keramba jaring apung

Tali/tambang yang dipakai biasanya disesuaikan dengan keadaan perairan pada perairan tawar yaitu tali plastik yang mempunyai diameter 5–10 mm, sedangkan pada perairan maritim tali/tambang yang dipakai terbuat dari nilon atau tambang yang berpengaruh terhadap salinitas.Tali/tambang ini dipergunakan selaku penahan jaring pada bagian atas dan bawah. Tali tambang ini mempunyai istilah lain yang disebut dengan tali ris. Panjang tali ris yakni sekeliling dari kantong jaring terapung. Misalnya, kantong jaring terapung berukuran 7x7x2m maka tali risnya yaitu 7×4 =28 m. Dengan dikalikan empat alasannya kantong sisi jaring terapung ialah empat sisi. Khusus untuk tali ris pada pecahan atas semestinya dilebihkan 0,5 m untuk setiap sudut. Jadi tali risnya mempunyai panjang 28 m +(4×0,5 m) = 30m. Hal ini untuk membuat lebih mudah dalam melaksanakan acara kegiatan operasional pada dikala melaksanakan budidaya ikan.

Seiring dengan tumbuhnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan serta meningkatnya keperluan akan keramba jaring apung yang memiliki pengaruh dalam menghadapi ombak, bermutu tinggi, dan ramah lingkungan, sekarang sudah ada pengembangan keramba jaring apung berbahan High Density Polyethylene (HDPE).

Ragam jenis keramba jaring apung HDPE

Keramba Jaring Apung Segi Empat (untuk maritim pesisir)

Memiliki ukuran 3m x 3m hingga 4m x 4m, keramba jaring apung segi empat HDPE lazimnya dipakai untuk memelihara banyak sekali komoditas ikan kerapu menyerupai kerapu angsa/tikus, kerapu harimau, kerapu sunu, dan aneka macam macam kerapu hybrid menyerupai kerapu cantang, kerapu anggun, kerapu batik, dan kerapu kertang. Hal ini disebabkan oleh sifat ikan kerapu yang tinggal di dasar maritim. Ketika sifat ini diekspresikan ke dalam keramba, ikan kerapu cenderung menyukai sisi net keramba dan berkumpul pada sudut net. Oleh hasilnya, bentuk keramba jaring apung yang paling cocok untuk ikan kerapu yaitu keramba jaring apung sisi empat. Keramba jaring apung sisi empat HDPE mampu diterapkan di laut dengan ketinggian ombak sampai 2m. Daya tahan keramba yaitu di atas 25 tahun.


Spesifikasi:

- OD alat apung 355mm 
- Tebal alat apung 11-12,5mm

Keramba Jaring Apung Segi Delapan (untuk bahari semi-offshore)

Memiliki diameter 6m – 10m, keramba jaring apung segi delapan HDPE mempunyai volume air yang cukup besar dan biasanya dipakai untuk memelihara ikan perenang seperti ikan kakap putih, ikan kakap merah, ikan baronang, ikan bawal bintang, dan ikan bandeng, atau sebagai tahapan menuju tingkat pembesaran selanjutnya di dalam keramba jaring apung berukuran lebih besar. Keramba jaring apung sisi delapan HDPE mampu diterapkan di laut dengan ketinggian ombak sampai 2,5m. Daya tahan keramba merupakan di atas 25 tahun.

Spesifikasi:

- OD alat apung 355mm
- Tebal alat apung 11-12,5mm

Keramba Jaring Apung Bundar (untuk maritim offshore)

Memiliki diameter 10m – 60 meter, keramba jaring apung bulat HDPE mempunyai volume air yang sangat besar dan cocok digunakan untuk memelihara ikan perenang menyerupai ikan kakap putih, ikan kakap merah, ikan baronang, ikan bawal bintang, ikan bandeng, dan bahkan ikan tuna sirip kuning maupun ikan tuna sirip biru. Keramba jaring apung lingkaran HDPE bisa diterapkan di laut offshore dengan ketinggian ombak hingga 4m. Daya tahan keramba ialah di atas 25 tahun.


Pertama dibuat oleh Aquatec, dikala ini keramba jaring apung bundar HDPE terbesar di Asia Tenggara yakni keramba bulat berdiameter 50 meter yang digunakan untuk memelihara ikan tuna ekor kuning di Gondol, Bali. 

Spesifikasi:
- Diameter 20 meter
- OD alat apung 315mm
- Tebal alat apung 18,5mm
- Diameter 25 meter
- OD alat apung 355mm
- Tebal alat apung 21mm
- Diameter 31,5 meter
- OD alat apung 400mm
- Tebal alat apung 25mm
- Diameter 37,5 meter
- OD alat apung 450mm
- Tebal alat apung 28mm

Keramba Jaring Apung Offshore Submersible (untuk laut offshore dengan topan taifun)

Keramba jaring apung offshore submersible ialah keramba jaring apung lingkaran klasifikasi offshore berteknologi tinggi yang mampu ditenggelamkan ke dalam maritim untuk menyingkir dari badai taifun, dan bisa diapungkan kembali setelah tornado taifun reda. Selain untuk menyingkir dari angin kencang taifun, keramba jaring apung offshore submersible juga bisa digunakan untuk menghindari plankton booming / red tide, dan menyingkir dari pencurian ikan. Cocok untuk memelihara ikan perenang mirip ikan kakap putih, ikan kakap merah, ikan baronang, dan ikan bawal bintang, ikan bandeng, dan bahkan ikan tuna sirip kuning maupun ikan tuna sirip biru.

Keramba jaring apung offshore submersible pertama kali dibikin di Asia tenggara oleh Aquatec, dan telah diterapkan di Situbondo-Jawa Timur, dan Hainan-China. Saat ini Keramba jaring apung offshore submersible Aquatec ialah keramba jaring apung submersible tercepat di dunia untuk pengoperasian dengan kecepatan penenggelaman cuma memerlukan waktu 5 menit dan kecepatan pengapungan hanya membutuhkan waktu 10 menit. Dalam kondisi tenggelam, keramba jaring apung offshore submersible Aquatec bisa bertahan dalam tornado taifun dengan ketinggian ombak meraih 9 meter. Daya tahan keramba submersible yakni di atas 25 tahun.




Referensi :
https://infoakuakultur.com/mengenal-ragam-jenis-keramba-jaring-apung-kja/
https://nurhasanaquacultur.wordpress.com/2015/01/22/keramba-jaring-apung-kja/
https://aquatec.co.id/index.php?page=single_workshop&workshopId=96