Wednesday 27 October 2021

Cara Budidaya Ikan Cupang (Betta Sp.)

Ikan cupang merupakan salah satu ikan hias yang gampang dipelihara cara budidaya ikan cupang tidak membutuhkan daerah luas dan modal yang besar mampu dilaksanakan selaku usaha rumahan. Ikan cupang (Betta sp.) yaitu ikan air tawar dari wilayah tropis banyak didapatkan di perairan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di alam bebas ikan ini hidup berkelompok habitatnya ada di rawa-rawa, danau, dan sungai yang arusnya damai.


Salah satu keistimewahan ikan cupang yaitu daya tahannya sanggup hidup dalam lingkungan air minim oksigen. Bisa dipelihara dalam toples kecil tanpa memakai aerator. Kemampuan ini didapat lantaran ikan cupang memiliki rongga labirin mirip pada paru-paru manusia. Labirin tersebut bisa menjadikannya bertahan pada lingkungan sedikit oksigen.

Dilihat dari kecamata para pehobi dikenal dua macam ikan cupang yaitu cupang hias dan cupang langgar. Cupang hias dipelihara untuk dirasakan keindahan bentuk, warna dan gerakannya. Sedangkan cupang bertengkar dipelihara untuk di berkelahi perlu diketahui di beberapa negara. Cupang hias dan cupang bertengkar dibedakan berdasarkan bentuk dan sifat agresifitasnya.

Masyarakat ilmiah mencatat lebih dari 73 spesies ikan cupang yang ada di bumi ini namun tidak semua dari spesies tersebut terkenal sebagai ikan peliharaan. Spesies ikan cupang yang beredar di pasaran pada umumnya berasal dari golongan splendens complex, yang berisikan Betta splendens, Betta stiktos, Betta mahachai, Betta smaragdina dan Betta imbellis. Serta varian hasil silangan dari spesies-spesies tersebut.

Memilih Indukan Ikan Cupang

Untuk mengawali budidaya ikan cupang langkah pertama yang mesti disiapkan yakni menerima indukan atau bibit berkualitas. Indukan yang bagus sebisa mungkin berasal dari keturunan unggul, kondisinya bugar, bebas penyakit dan cacat bawaan. Simpan indukan jantan dan betina di daerah terpisah.

Membedakan Cupang Jantan Dan Betina
  • Jantan : gerakannya lincah, sirip dan ekor lebar mengembang, warna cerah, tubuhnya lebih besar.
  • Betina : gerakannya lebih lamban, sirip dan ekor lebih pendek, warna kusam, tubuh lebih kecil.

Sebelum pemijahan dijalankan tentukan indukan jantan dan betina sudah masuk dalam fase matang gonad atau siap untuk dikawinkan. Adapun ciri-ciri indukan yang sudah menunjukkan siap kawin ialah selaku berikut.

Untuk cupang jantan :
  • Berumur setidaknya 4-8 bulan
  • Bentuk tubuh panjang
  • Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif
  • Gerakannya kasar dan lincah

Untuk cupang betina :
  • Berumur setidaknya 3-4 bulan
  • Bentuk badan membulat, bab perut sedikit buncit
  • Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
  • Gerakannya lambat
Pemijahan Ikan Cupang

Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah sediakan tempat berbentukwadah dari bejana plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 30x20x20 cm. Siapkan wadah plastik untuk kawasan ikan cupang betina, sediakan juga flora air agar telur bisa melekat. Dalam satu kali perkawinan ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam sehabis pembuahan. Berdasarkan pengalaman para pembudidaya, tingkat maut pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dalam satu kali kawin lazimnya hanya bisa dipanen ±30-50 ikan cupang hidup.

Indukan jantan mampu dikawinkan sampai 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 ahad. Sedangkan indukan betina diusulkan cuma dikawinkan satu kali saja. Bila dipaksakan pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keanekaragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan makin didominasi kelamin betina.


Berikut langkah-langkah pemijahan ikan cupang :
  1. Isi tempat pemijahan dengan air higienis setinggi 10-15 cm. Seabagai catatan gunakan air tanah atau air sungai yang jernih. Endapkan terelebih dahulu air yang mau dipakai setidaknya selama satu malam. Hindari penggunaan air dalam kemasan atau air PAM yang berbau kaporit.
  2. Tambahkan kedalam wadah tersebut flora air, selaku daerah burayak berlindung. Tapi penempatan tumbuhan air jangan terlalu padat. Karena tanaman air potensial mengambil oksigen terlarut yang ada dalam air.
  3. Masukkan ikan cupang jantan yang sudah siap kawin. Biarkan ikan tersebut selama satu hari dalam wadah. Ikan cupang jantan akan membuat gelembung-gelembung udara. Gunanya untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi. Untuk memancing si jantan menciptakan gelembung, masukkan ikan cupang betina tetapi dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan dalam wadah plastik bening yang terpisah dan dekatkan ke wadah dimana ikan jantan berada.
  4. Setelah indukan jantan membuat gelembung lalu masukkan indukan betina. Waktu pemijahan ikan cupang lazimnya terjadi sekitar pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore. Ikan cupang cukup sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup wadah lalu letakkan di ruang yang terhindar cahaya (gelap).
  5. Setelah terjadi pembuahan angkat segera indukan betina, alasannya adalah yang bertanggung jawab membesarkan dan mempertahankan burayak yaitu cupang jantan. Dengan mulutnya si jantan akan memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada gelembung-gelembung tadi. Apabila indukan betina tidak diangkat, maka telur-telur yang sudah dibuahi akan dimakan si betina.
  6. Setelah kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Selama 3 hari kedepan burayak tidak butuhdiberi pakan lantaran masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.
  7. Setelah tiga hari terhitung semenjak telur menetas berikan kutu air (moina atau daphnia). Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak alasannya pakan akan mengotori air dan menyebabkan ajal pada burayak.
  8. Indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2 ahad terhitung semenjak menetas. Pindahkan burayak tersebut pada wadah yang lebih besar dan berikan kutu air yang lebih besar atau larva nyamuk.
  9. Setelah 1,5 bulan ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis kelaminnya kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran.

Pakan Ikan Cupang

Pakan favorit yang biasa diberikan pada ikan cupang merupakan kutu air, cacing sutera dan larva nyamuk. Pakan sebaiknya diberikan sesering mungkin contohnya 3-4 kali sehari. Semakin sering frekuensinya makin baik lebih baik sedikit-sedikit tetapi sering dari pada sekaligus banyak. Hal ini untuk mengurangi resiko penumpukan sisa pakan yang mampu menyebabkan berkembangnya penyakit. Kutu air bisa didapatkan di selokan-selokan yang tergenang atau membelinya dari toko akuarium kalau tidak memungkinkan kita mampu membudidayakan kutu air sendiri.

Perawatan Ikan Cupang

Seperti sudah diterangkan sebelumnya ikan cupang relatif tahan banting bisa dipelihara dalam akuarium tanpa memakai aerator ikan ini tahan kepada kondisi air yang minim oksigen. Walaupun begitu disarankan untuk tetap menjaga mutu air dengan memberinya aerasi dan filter pembersih. Agar ikan bisa meningkat tepat dan senantiasa dalam kondisi bugar. Tidak diusulkan memelihara lebih dari satu ikan cupang jantan yang telah arif balig cukup nalar dalam satu akuarium. Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang satu sama lain hasilnya sirip-siripnya tidak mulus dan warnanya kurang keluar.


Khusus untuk ikan cupang aduan kita bisa memasukkannya ke dalam toples beling kecil. Berdasarkan beberapa pengalaman supaya ikan lebih berangasan simpan di daerah yang gelap. Jangan menaruh toples ikan secara berdekatan alasannya yaitu ikan cupang aduan akan terus dalam keadaan siap menyerang dan membenturkan dirinya ke kaca. Berikan sekat tidak tembus pandang di antara toples-toples tersebut. Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara terencana lalu lihat apakah ada penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan tersebut bisa menimbulkan penyakit bahkan janjkematian pada ikan karena pencemaran air.




Sumber : https://nurhasanaquacultur.wordpress.com/2016/01/15/budidaya-ikan-hias-cupang/
Gambar : Search Google Picture