Wednesday 27 October 2021

Udang Jerbung (Penaeus Merguensis)

Udang jerbung sebelumnya mempunyai nama ilmiah Penaeus merguiensis de Man, ialah udang komersial yang mempunyai nilai hemat tinggi. Secara lokal udang tersebut banyak dihidangkan di restoran sea food dengan harga cukup tinggi. Dalam dunia perdagangan udang jerbung memiliki banyak nama jualan contohnya di Hongkong dinamakan white prawn, di Australia banana prawn atau white shrimp, di Malaysia udang kaki merah, dan di Indonesia dimengerti dengan nama udang putih, menjangan, udang perempuan, udang popet, udang kelong, udang peci, udang pate, udang cucuk, pelak, kebo, angin, haku, wangkang, pesayan, besar, cantik, kertas, dan udang tajam. 


Udang jerbung bergotong-royong terdiri atas 3 kalangan yang secara visual susah untuk dibedakan, adalah: F. indicus, F. chinensis, F. orientalis, dan F. merguiensis. Udang laut ini masih belum dibudidayakan padahal ajakan pasar ekspor cukup menjanjikan. Berdasarkan survai di lapangan udang jerbung ukuran ekspor (size 30) harganya mampu menjangkau Rp 80.000,- per kg. Sampai ketika ini pemenuhan pasar yang demikian tinggi masih dipenuhi dari tangkapan alam dan dampaknya ialah harga sangat fluktuatif sesuai dari hasil tangkapan. Pada trend-trend tertentu, bulan Februari-Mei udang ini sungguh jarang didapatkan. Oleh karena itu, sungguh mendesak untuk dijalankan budidayanya di samping udang windu maupun udang vaname. Udang jerbung ini patut menjadi calon budidaya tambak.

Klasifikasi Ilmiah :

Filum : Crustacea
Class : Malacostraca
Subclass : Eucarida
Ordo : Decapoda
Subordo : Natantia
Famili : Peneidae
Genus : Penaeus
Spesies : Penaeus merguensis

Secara lazim morfologi udang jerbung tidak berlainan dengan udang yang lain. Tanda-tanda khusus yang membedakannya antara lain warna tubuh yang putih kekuning-kuningan dengan bintik coklat dan hijau. Ujung ekor dan kakinya berwarna merah, antennula bergarisgaris merah renta, dan antena berwarna merah. Gigi rostrum cuilan atas 5-8 dan bagian bawah 2-5, ada juga yang memiliki gigi rostrum atas 6-7 dan bawah 4-5. Pada karapas gastro orbital carinanya tidak ada atau tidak jelas. Periopoda pertama mempunyai duri isshial dan eksopodanya terdapat pada periopoda kelima. Abdomen, somit kelima memiliki satu cicatrice, dan yang keenam mempunyai tiga cicatrace. Telson pada udang ini tidak berduri. 


Habitat udang jerbung tersebar di seluruh perairan Indonesia mulai dari Aceh hingga Irian dan biasanya tertangkap dalam kumpulan yang cukup besar. Udang ini bersifat bentik; hidup pada permukaan dasar maritim. Udang jerbung memiliki daya pembiasaan yang tinggi terhadap semua tipe dasar perairan, tetapi lebih senang untuk menghuni perairan lempung lumpur dan berpasir. Perairan yang berbentuk teluk dengan fatwa sungai besar merupakan tempat yang bagus untuk udang jerbung. Udang cukup umur banyak didapatkan di perairan selasar (shelf), khususnya perairan yang bersahabat dengan muara sungai, kadang kala mampu meraih 60-80 mil dari pantai pada kedalaman 8-40 m. 

Dalam daur hidupnya, udang jerbung menempati dua tempat, yaitu maritim dan air payau. Pemijahan terjadi di maritim sepanjang tahun dengan puncaknya pada bulan Maret dan Desember. Induk udang yang matang telur umumnya memijah pada malam hari dan telur diletakkan di dasar laut. Kira-kira 12 jam sehabis dikeluarkan, telur menetas menjadi larva pada stadia pertama yang disebut nauplius. Setelah mengalami perubahan kulit beberapa kali, nauplius bermetamorfosis stadia zoea atau protozoea. Pada stadia ini, larva mulai mengambil masakan dari sekitarnya, dan berikutnya bentuk zoea berkembang menjadi mysis. 

Dari stadia mysis, larva berkembang menjadi menjadi stadia pasca larva yang bermigrasi ke perairan estuarin. Di perairan ini udang membenamkan diri pada siang hari di dasar yang lembek untuk menyingkir dari gangguan predator hingga menjadi yuwana. Setelah berumur 3-6 bulan di tempat estuarin, yuwana turun kembali ke maritim, berkembang, dan berkembang hingga matang gonad di perairan bahari dalam. Di sini udang muda meraih tingkat kematangan dan bertelur. Beberapa spesies kadang-kadang hanya menjangkau umur 12-14 bulan, udang remaja akan mati sesudah kembali ke perairan dalam dan bertelur. 

Udang jerbung yang wajar bisa hidup selama 12 bulan dan kadang kala bisa meraih 2 tahun. Alat reproduksi udang jerbung bersifat heteroseksual. Jenis kelamin baru bisa dibedakan setelah tingkat post larva terakhir simpulan. Petasma selaku alat kelamin jantan terletak antara pasangan pertama kaki renang kelima, sedangkan telikum sebagai alat kelamin betina terletak antara pasangan kaki jalan keempat dan kelima. Udang cukup umur menunjukkan perbedaan ukuran yang jelas, alasannya udang betina lebih besar dari udang jantan pada umur yang sama. 

Udang jerbung tidak memiliki pasangan seks tertentu (promiscuous). Perkembangan telur dibagi menjadi lima tingkatan yakni: dara (quiscent/undeveloped), meningkat (developing), hampir matang (early maturity/nearly ripe), matang (ripe), dan salin (spent). Pada tingkat dara dan berkembang ovari bening (translucent). Warna berganti menjadi kuning pada tingkat nyaris matang, berwarna hijau gelap selama tingkat matang, dan hijau keabu-abuan selama tingkat salin. Sedangkan udang yang matang kelamin berada pada tingkat antara nearly ripe dan ripe. Pada tahap ini udang siap untuk bertelur. 


Pertumbuhan udang jerbung secara biasa sama dengan krustase yang lain, yakni mulai dengan cara ganti kulit. Prosesnya meliputi melepaskan dirinya dari kulit luar (eksoskeleton), air diserap, ukuran udang menjadi bertambah besar, kulit luar yang baru terbentuk, dan air dalam jaringan secara sedikit demi sedikit diganti oleh jaringan yang baru. Nauplius mempunyai panjang sekitar 1 mm, terdapat di atas dasar maritim terbuka dengan salinitas 35 ppt selama 36-48 jam, lalu berubah menjadi protozoea dengan panjang total sekitar 3 mm. 

Stadium protozoea selama 7 hari bersifat planktonik bergerak menuju permukaan laut dan terbawa arus ke arah pantai. Protozoea bermetamorfosis mysis berukuran panjang 4-10 mm dan bersifat planktonik selama 7 hari. Pasca larva yakni pergeseran dari mysis dengan panjang 1-2 cm, sesudah berumur 1 bulan meningkat menjadi yuwana dengan panjang 2-10 cm dan merupakan fase muara sungai selama 3-4 bulan. Udang remaja merupakan fase lautan dengan panjang 10-24 cm hingga umur 8 bulan.

Udang jerbung merupakan spesies udang asli perairan Indonesia dan Asia Tenggara. Pada dikala ini distribusi udang ini di Indonesia cukup luas mulai dari perairan Pulau Sumatera hingga Papua, dan bahkan nyaris semua perairan Indonesia mempunyai kesempatanuntuk pengembangan budidayanya. Berdasarkan data statistik nasional daerah bikinan dari penangkapan udang jerbung paling besar untuk Pulau Sumatera ialah Bengkulu, Laut Jawa di Cilacap, dan Cirebon, sedang untuk Indonesia timur yakni Selat Lombok, Sulawesi Selatan, dan Arafura.




Referensi :
mesti di isi/search?q=profil-udang-jerbung
harus di isi/search?q=profil-udang-jerbung

Tag post : udang jerbung, udang jerbung yakni, bentuk udang jerbung, gambar udang jerbung, harga udang jerbung, rasa udang jerbung, udang jerbung maritim, udang jerbung disebut juga, jenis udang jerbung, udang jerbung harga, udang jerbung wikipedia, kandungan gizi udang jerbung, budidaya udang jerbung, udang jerbung dan vaname, harga udang jerbung 2016, nama lain udang jerbung, ciri ciri udang jerbung, olahan udang jerbung, habitat udang jerbung, penjabaran udang jerbung