Thursday, 21 October 2021

Mengenal Ikan Manggabai (Glossogobius Giuris) Penghuni Perairan Danau Limboto

Ikan manggabai ialah salah satu jenis ikan yang terdapat di Danau Limboto dan bukan merupakan ikan endemik Danau Limboto atau pun endemik Pulau Sulawesi. Ikan ini mempunyai sebaran yang luas dari Laut Merah sampai Pulau-Pulau Samoa di Pasifik Selatan. Ikan manggabai tergolong famili Gobiidae yang memiliki bentuk tubuh memanjang, kepala datar menebal dengan rahang potongan bawah menonjol. Sirip-siripnya lebar, memiliki dua sirip punggung, dan sirip pada belahan perut menyatu. Ikan jenis ini didapatkan di perairan tawar dan estuari. Ikan ini menyenangi perairan yang keruh berlumpur,  berbatu dengan sedikit pasir. Dari sekian jenis ikan yang juga didapatkan di Danau Limboto. Ikan manggabai ini juga merupakan salah satu ikan danau limboto yang bernilai hemat penting dan telah mengalami tingkat eksploitasi yang tinggi. 



Klasifikasi Ilmiah :

Phylum: Chordata
Sub phylum: Vertebrata
Kelas: Pisces
Sub kelas: Teleosteo
Ordo: Gobioidea
Family: Gobiidae
Genus: Glossogobius
Spesies: Glossogobius giuris

Morfologi Ikan Manggabai (Glossogobius giuris )
Ikan manggabai (Glossogobius giuris) merupakan ikan demersal yang memiliki bentuk badan yang silindris, tubuhnya ditutupi oleh sisik sikloid. Pada potongan atas tubuh terdapat warna bercak-bercak kehitaman dan padabagian tubuh bawah tidak terdapat bercak-bercak dan berwarna putih kekuningan. Sirip ekor, punggung, dan dubur merupakan sirip tunggal. Sirip ekor membulat dan berpola putih kehitaman. Terdapat dua sirip punggung yang saling berdekatan, ikan manggabai mempunyai tipe ekspresi superior. Sirip-siripnya berwarna hijau kekuning-kuningan dan jari-jari sirip pinggung, sirip ekor dansirip dada dengan bercak hitam.

Umumnya Glossogoius giuris, ditemukan di air tawar dan muara tetapijuga masuk ke maritim. Spesies ini mempunyai tahap larva maritim tetapi bisa dikembang biakan di air tawar. Menurut catatan dari Kaledonia spesies goby ialah spesies orisinil perairan tawar, laut dan payau dari Laut Merah danAfrika Timur lewat Asia Selatan dan Samudera Hindia ke China, Australia dan pulau pulau di Samudera Pasifik sehingga disebut selaku spesies indopasifik yang sungguh luas dan kompleks.


Namun, hal ini perlu diverifikasi alasannya ada kemungkinan besar salah identifikasi di beberapa bagian daerah sehingga diperlukan taksonomi lebih lanjut. Ikan manggabai (Glossogobius giuris), atau kadang kurun juga disebut belosoh atau beloso, yakni sejenis ikan yang hidup di dasar sungai, estuaria, dan maritim, anggota suku Gobiidae. Menyebar luas di daerah perairan Indo-Pasifik Barat, ikan ini dapat mencapai panjang 50 cm. Di aneka macam daerah, ikan ini diketahui dengan nama-nama mirip boboso (Btw.); beloso (Mly.); larodon (Teupah, Simeulue); tambal usu (Plg); bloso, boso, nyereh, puntang, lamucong (Jw.); jambudur, kojol, tonguloba (Md.); blonguran, belunguran mayang (Klm.); agori, bungi, bonto, bontini (Sulw.), dan oleh penduduk gorontalo ikan ini dinamakan Manggabai. Dalam bahasa Inggris, ikan ini disebut tank goby, kafetaria-eyed goby atau flat-headed goby.

Ikan ini mempunyai badan sedang, memanjang, di wilayah Kepulauan Indo-Australia tercatat menjangkau panjang 350 mm, tetapi ada pula catatan yang menyebut hingga 50,0 cm; dengan tubuh belahan depan bulat torak, dan bagian belakang bersahabat ekor memipih tegak. Tinggi tubuh antara 5-6¼ kalinya sepadan dengan panjang kriteria (tanpa sirip ekor). Kepala dengan moncong melancip, memipih datar; panjang kepala sekira 3-3¾ kalinya sebanding dengan panjang patokan. Diameter mata 4-8 kalinya seimbang dengan panjang kepala; jarak interorbital ⅓-1 kali diameter mata, dan terdapat gigir rendah pada masing-masing sisi interorbital. Moncong mencembung dan meruncing; pada spesimen muda moncong lebih pendek dari diameter mata, pada ikan berilmu balig cukup akal lebih panjang dari mata. Rahang bawah mencolokke tampang, dengan bibir yang tebal serta lidah dengan dua ujung.

Sisik-sisik dengan gurat sisi berjumlah 28-36 buah; sisiksisik melintang di tengah tubuh 8-14 buah; sisik-sisik melintang di tengah batang ekor 12-30 buah; sisik-sisik sebelum sirip dorsal 12-30 buah. Sirip dorsal (punggung) dalam dua berkas, berdekatan; yang sebelah paras dengan VI jari-jari keras (duri), sedangkan yang sebelah belakang dengan I jari-jari keras dan 8-9 jari-jari lunak (bercabang). Sirip anal (dubur) I, 7-8.Sirip dorsal kedua dan sirip anal dengan ujung belakang meruncing.Sirip pektoral (dada) 17-21, sama atau lebih panjang dari kepala tanpa moncong. Sirip ventral (perut) menumpul, lebih pendek ketimbang sirip pektoral; sirip ventral kanan dan kiri menyatu.Sirip kaudal (ekor) menumpul atau lonjong ujung belakangnya, kurang lebih sepanjang kepala.

Ciri Meristik Ikan Manggabai (Glossogobius Giuris)
Ciri-ciri dalam taksonomi yang sanggup menerima amanah dan meliputi apa saja pada ikan yang mampu dijumlah, alasannya adalah sungguh mudah digunakan merupakan ciri meristik. Salah satu hal yang menjadi permasalahan ialah kesalahan penghitungan pada ikan kecil. Faktor lain yang bisa mensugesti ciri meristik yakni faktror lingkungan: suhu, kandungan oksigen terlarut, salinitas, atau ketersediaan sumber masakan yang mempengaruhi kemajuan larva ikan. Ciri taksonomi pada ikan yang dapat dijumlah antara lain sirip.

Umumnya ikan mempunyai 5 jenis sirip, adalah :
  • Sirip punggung ( dorsal fin ), disingkat dengan D. Jika terdapat dua sirip punggung pertama yang terletak di depan disingkat selaku D1 dan sirip punggung kedua disingkat D2.
  • Sirip ekor ( caudal fin ), disingkat sebagai C.
  • Sirip dubur (anal fin ), disingkat A atau A1.
  • Sirip perut (ventral fin atau pelvic fin ), disingkat selaku V atau V2.
  • Sirip dada ( pectoral fin ), disingkat P atau P1
Sirip dubur, sirip punggung dan sirip ekor merupakan sirip tunggal, sedangkan sirip dada dan sirip perut tergolong sirip berpasangan. Ikan-ikan mempunyai kelima sirip ini dan merupakan ikan yang bersirip lengkap. Ikan manggabai mempunyai sirip lengkap yakni mempunyai sirip punggung (dorsal fin), sirip ekor (caudal fin), sirip dubur (anal fin), sirip perut (ventral fin atau pelvic fin), Sirip dada (pectoral fin).

Pada beberapa ikan, sirip-siripnya mengalami modifikasi menjadi semacam alat peraba, penyalur sperma, penyalur cairan beracun, dan sebagainya. Pada ikan bertulang sejati jari-jari siripnya ada dua macam, yakni jari-jari keras dan jari-jari lemah. Jari- jari keras bersifat keras, tidak beruas-beruas dan tidak muah dibengkokan. Jari-jari lemah bersifat agak transparan, mirip tulang riskan, beruas-ruas dan mudah dibengkokan. Bentuknya beragam tergantung pada jenis ikannya. Jari-jari lemah ada sebagian yang mengeras, pada salah satu sisinya ada yang bergerigi, bercabang-cabang atau satu dengan yang lain berdekatan.

Jari-jari keras dilambangkan dengan angka romawi, walaupun jari-jari itu pendek rudimeter. Contoh sirip punggung terdapat: 10 jari-jari keras, ditulis dengan rumus D.X bila terdapat 7 jari-jari keras ditulis D. V11. Pada ikan manggabai terdapat 6 jari jari keras sehingga dirumuskan menjadi D.VI. Perumusan jari-jari lemah dilambangkan dengan angka biasa. Jika jenis ikan mempunyai jari-jari lemah sirip punggung berjumlah enam rumusnya yakni D.6. jari-jari lemah yang mengeras menyerupai yang terdapat pada ikan mas (Cyprinus carpio) mesti digambarkan tersendiri. Ikan mas mempunyai sejumlah jari-jari 3 yang lemah dan mengeras, 16-22 jari-jari lemah sirip punggung. Keadaan itu digambarkan selaku 3. 16-22. cara perumusan tersebut bisa pula untuk menggambarkan jumlah jari jari yang bersatu menjadi satu jari-jari keras. Jika pada satu sirip terdapat jari-jari keras dan jari-jari lemah, maka jumlah tiap jenis jari-jari sirip punggung terdapat 810 jari-jari keras dan 13-17 jari-jari lemah, maka rumusnya D.V111 – X.13-17. 
Jika kepingan sirip punggung pertama yang berjari-jari keras faktual terpisah dengan bab sirip punggung kedua yang berjari-jari lemah, atau dengan kata lain terdapat dua sirip punggung; maka penulisan rumusnya bertentangan dengan yang terdsebut diatas. Rumusnya selaku berikut D1.V111-X.13-17. Jari-jari lemah umunya bercabang-cabang. Pada perkiraan jumlah jari-jari sirip, biasanya yang digambarkan hanya jumlah jari-jari yang nyata terlihat. Hal ini perlu dilaksanakan alasannya cabang jari-jari tidak praktis ditentukan dan jumlahnya sering berlawanan-beda. Pada waktu perhitungan jumlah jari-jari tak bercabang harus selalu dikenang untuk menilai satu jari-jari tak bercabang sebagai jari-jari bercabang; jari-jari lemah yang secara morfologis mengemas.

Jari-jari bercabang yakni semua jari-jari yang memepunyai cabang, meskipun kurang begitu terperinci terlihat. Pada sirip punggung dan sirip dubur, dua jari-jari yang terakhir dijumlah selaku satu jari-jari pokok. Hal ini perlu dilaksanakan karena jari-jari pokok yang terakhir ini kerapkali sering terlihat selaku dua jari-jari yang berdekatan. Cara mirip umumdijalankan pada perhitungan jari-jari yang faktual bercabang. Sedangkan dengan jumlah jari-jari bercabang ditambah satu pada sirip punggung.

Semua jari-jari sirip berpasangan mesti dijumlah, tergolong pula jari-jari terkecil pada sisi yang paling bawah ataupun paling dalam pada pangkal sirip. Seringkali ini mesti menggunakan lup untuk melihatnya. Seringkali pula jari-jari pertama yang agak besar dilalui sebuah jari-jari kecil yang terkadang merapat kepada jari-jari besar sehingga perlu dilaksanakan pemisahan apalagi dulu sebelum menghitung jarijari. Jari-jari kecil ini ikut dihitung pada perkiraan jumlah jarijari sirip dada, dan tidak dijumlah pada perkiraan jumlah sirip perut. Pada beberapa ikan sirip perut bersatu menjadi satu sirip, namun hal ini masih dapat diketahui, alasannya kedua sirip asal masih dapat dilihat atau alasannya adalah bersatunya kedua sirip kurang lengkap atau kelihatan simetris pada kedua bab pembentuknya.


Untuk hal-hal seperti ini, jumlah jari-jari sirip hanya dijumlah pada satu bab sirip. Pada ikan-ikan yang bersirip perut yang kurang tepat, kadang-kadang satu jari sirip mengeras cuma ada selaku suatu penunjang yang terletak dibawah selaput pembungkus jari-jari lemah pertama dengan memakai kaca pembesar, hal ini bisa dimengerti karena adanya ruas-ruas pada jari-jari itu dan struktur kembar pada keseluruhannya. Kaprikornus, menurut hasil perkiraan ciri meristik dari ikan manggabai mempunyai sirip punggung D.VI, sirip ekor C.XV, sirip dubur A.IX, sirip dada P.XVI dan sirip perut V.IX. 

Habitat dan Penyebaran Ikan Manggabai
Ikan manggabai hidup di maritim dan sungai-sungai. Sebagian besar ikan manggabai hidup pada air payau atau erat muara. Ikan Manggabai merupakan ikan demersal yang hidup di kawasan bersubstrat lumpur. Ikan demersal mempunyai kemampuan beradaptasi kepada faktor kedalaman perairan yang kebanyakan tinggi dan tingkat aktifitas yang rendah dibandingkan jenis ikan pelagis, habitat khususnya dilapisan akrab dasar laut meski untuk beberapa jenis diantaranya berada di lapisan yang lebih dalam.

Ikan Manggabai berkembang optimum di air payau dibandingkan dengan air higienis. Di Sri Lanka, substrat pasir dan lumpur lebih digemari untuk hidup daripada watu karang. Untuk penyamaran, ikan ini bersembunyi dibawah pasir dengan mata yang menonjol keluar dan jarang berenang bebas. Ikan yang masih muda membentuk kumpulan atau bersembunyi dekat batuan diperairan yang hening.

Dalam akuarium ikan ini bisa hidup pada suhu 22 – 25ÂșC, pH 6.5–7.2, tingkat kecerahan rendah, kepingan bawah akuarium bersubstrat batuan atau pasir. Penyebaran ikan Manggabai di dunia meliputi tempat Afrika, Laut Merah serta Afrika Timur dan umumnya pada pesisir dan estuari dari Afrika dan Madagaskar ke India dan selatan China. Ikan ini juga ditemui di Perairan Afrika timur, India, Andaman, Malaysia, Thailand, China, Filipina dan Papua Nugini.Penyebaran ikan ini di Indonesia mencakup seluruh lapisan nusantara. 

Makanan dan Kebiasaan Makan Ikan Manggabai
Makanan dan Kebiasaan Ikan Manggabai Ikan Manggabai mengkonsumsi segala pakan yang terdapat di dasar, pertengahan, dan permukaan air. Pakan alaminya mencakupi tumbuhan air, lumut, cacing, bekicot, udang, kerang, larva serangga dan organisme yang lain yang hidup di perairan. Ikan manggabai merupakan ikan yang bersifat karnivora dimana masakan utamanya ialah pecahan ikan dasar, diikuti oleh cumi cumi dan teri.
  
Makanan utama ikan manggabai di perairan Danau Limboto yakni ikan-ikan kecil dan masakan pelengkapnya serangga, udang, dan gastropoda. Lebih jauh, pada lambung ikan ini ditemukan jenis ikan yang menjadi mangsanya, yakni payangka dan tawes. Selain jenis masakan tersebut, di dalam lambung juga didapatkan sisa tumbuhan berbentukbelahan daun dan akar flora eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang banyak terdapat di Danau Limboto. Panjang jalan masuk pencernaan sekitar tiga kali panjang tubuhnya, sisa tumbuhan tersebut dianggap bukan merupakan makanan ikan manggabai namun disangka substrat serangga dan udang yang ikut tertelan saat ikan memangsa serangga dan udang. Untuk jenis serangga, Chironomus sp ditemukkan pada lambung ikan ini, sementara jenis udang yang menjadi sajian ikan ini ialah Caridina sp.
  
Lingkungan Alami Ikan Manggabai
Ikan manggabai (Glossogobius giuris) yakni salah satu jenis ikan endemik Danau Limboto, bernilai irit, dijual dengan harga yang relatif mahal, rasanya lezat dan mengandung nilai gizi tinggi sehingga sangat diminati masyarakat. Permintaan pasar kepada ikan Manggabai (G. giuris) selesai simpulan ini mengalami kenaikan, akan tetapi undangan tersebut susah terpenuhi, diakibatkan oleh keberadaan ikan manggabai mulai berkurang dengan adanya hasil tangkapan yang menurun. 
  
Populasi ikan manggabai (G. giuris) semakin menurun dari tahun ketahun, hal ini sesuai dengan data yang diperoleh dari Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Gorontalo 3 tahun sebelumnya merupakan pada tahun pada tahun 2005 tangkapan menjangkau 84,70 ton/tahun, pada tahun 2007 meraih 19 ton/tahun, dan pada tahun 2008 sungguh mengalami penurunan yakni 13,6 ton/tahun. Salah satu penyebab menurunnya hasil tangkapan ikan manggabai ialah kondisi mutu ekosistem perairan Danau Limboto terus mengalami penurunan. Masalah utama yang dihadapi yaitu pendangkalan dan penyusutan luasan danau.
  
Di tahun 1932, Danau Limboto mempunyai kedalaman rata rata 30 meter dengan cakupan areanya 7.000 Ha. Namun ukuran kedalaman dan luas Danau ini mengalami penurunan ke 10 meter dengan luas 4.250 Ha pada tahun 1961. Penurunan ini terus meningkat secara secara berangsur-angsur, hingga pada tahun 1990 – 2004, kondisi Dana Limboto sungguh memprihatinkan dengan meyisakan rata-rata kedalaman 2,5 meter dan luas 3.000 Ha. pengikisan dan sedimentasi selaku hasil kegiatan-aktivitas pertanian yang kurang ramah lingkungan, dan kegiatan illegal logging di area-area penghulu sungai (tangkapan air) khususnya pada DAS Limboto merupakan faktor-aspek yang menyebabkan penurunan luas dan kedalaman Danau tersebut. Kondisi ini yang lalu membuat populasi ikan-ikan endemic tergolong ikan Manggabai (G. giuris) terus mengalami penurunan dan yang jikalau dibiarkan mampu menyebabkan kepunahan. Kerusakan habitat danau dan menurunya populasi serta hasil tangkapan ikan manggabai menimbulkan domestikasi ikan harus segera dijalankan untuk tetap membuatkan bikinan biar eksistensi ikan tersebut mampu dipertahankan dan dilestarikan.

Domestikasi pada species ikan ialah kegitan mengakibatkan spesies liar (wild species) menjadi spesies akuakultur. Lebih jauh, perjuangan Domestikasi ikan atau akuakultur secara keseluruhan berperan dalam peningkatan buatan ikan. Domestikasi merupakan perjuangan yang dilaksanakan pada hewan, tergolong ikan yang biasa hidup liar (tidak terkontrol), untuk menjaga kelestariannya mudah-mudahan tetap hidup dan mengembangbiakkan dengan upaya yang terkontrol. Pemilihan lokasi yang sempurna menjadi salah satu syarat kesuksesan budidaya ikan manggabai. Oleh lantaran itu perlu dijalankan pengkajian dan observasi tentang aspek lingkungan dan kualitas air selaku langkah pertama untuk proses domestikasi ikan manggabai.

Demikian pembahasan singkat ihwal mengenal ikan manggabai (Glossogobius giuris) ikan endemik Danau Limboto. Dimuat menurut sumber ebook dari juliana, Yuniarti Konio & Arafik Lamadi, judul "Domestikasi dan Aplikasi Terhadap Ikan Manggabai" Gorontalo, 2018. Sumber gambar dari search google picture "ikan manggabai, penjabaran dan morfologi ikan manggabai". Sekian mudah-mudahan berkhasiat dan memperbesar wawasan kita!! Terimakasih.