Wednesday 13 October 2021

Sekilas Mengenal Metode Organ Badan Pada Anatomi Fisiologi Ikan

Fisiologi ikan adalah studi ilmiah wacana bagaimana penggalan-belahan komponen ikan berfungsi bareng dalam ikan yang hidup Ini dapat dikontraskan dengan anatomi ikan, yang merupakan studi perihal bentuk atau morfologi ikan. Dalam praktiknya, anatomi dan fisiologi ikan saling melengkapi satu sama lain, yang pertama berurusan dengan struktur ikan, organ atau serpihan-bab komponennya dan bagaimana mereka disatukan, mirip mampu diamati di atas meja bedah atau di bawah mikroskop, dan kemudian memiliki problem dengan bagaimana penggalan-komponen tersebut berfungsi bareng dalam ikan hidup. 
 
Singkatnya fisiologi ikan yakni ilmu yang mempelajari perihal fungsi, prosedur, dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel-sel organisme ikan. Ada beberapa metode anatomi fisiologi pada tubuh ikan, antara lain :
  • a. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
  • b. Sistem otot (urat daging): aktivis tubuh, sirip-sirip, insang, organ listrik
  • c. Sistem rangka (tulang) : kawasan melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh
  • d. Sistem pernapasan (respirasi): organnya utamanya insang; ada organ-organ komplemen
  • e. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : organnya jantung dan sel-sel darah, mengedarkan O2, nutrisi, dsb
  • f. Sistem pencernaan : organnya akses pencernaan dari verbal – anus
  • g. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
  • h. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk perkembangan, reproduksi, dsb
  • i. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya khususnya ginjal
  • j. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina

Ada korelasi yg sungguh erat antara ke-10 metode anatomi tersebut, misalnya :
  • memilih cara bergeraknya mempengaruhi bentuk tubuh
  • metode urat daging dan tata cara rangka
  • O2 dari perairan ditangkap oleh metode pernafasan dan peredaran darah dibawa ke seluruh badan lewat darah, darah dipertukarkan dg CO2.
 
SISTEM PENUTUP TUBUH/KULIT

Kulit terdiri dari 2 lapis, yakni :
1. epidermis; terluar, tipis, senantiasa berubah
2. dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, wilayah terbentuknya sisik
 
Fungsi kulit yakni sebagai:
  • pembungkus/epilog tubuh
  • pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasite
  • adaptasi terhadap keadaan lingkungan
  • alat ekskresi – osmoregulasi
  • alat pernafasan extra
  • Organ yang terdapat pada kulit, antara lain:  
 
1. Sisik, termasuk skute dan kil
Ada berbagai jenis sisik, yakni: sikloid, ktenoid, plakoid, ganoid, cesmoid.

2. Kelenjar Lendir
Kelenjar lendir berfungsi untuk mengeluarkan lendir. Fungsi lendir yakni:
  • menangkal ukiran badan dengan air, mempercepat gerakan
  • menangkal keluar-masuk air melalui kulit
  • menangkal jerawat
  • menutup luka
  • menangkal kekeringan (pada ikan paru-paru)   
  • bikin sarang (pada spesies ikan tertentu)  
 
3. Kelenjar Racun
Kelenjar racun yakni kelenjar adaptasi dari kelenjar lender. Pada spesies-spesies tertentu letaknya berlainan-beda. Ada yang letaknya di sirip-sirip atau ditempat-kawasan lain. Fungsi kelenjar racun yaitu untuk pertahanan diri, menyerang, dan mencari makan.  
 
4. Sumber pewarnaan (organ cahaya)
Sumber pewarnaan pada ikan-ikan laut berfungsi untuk penyamaran, persembunyian, pemberitahuan, mengelak dari predator, menanti mangsa, komunikasi dengan musuh jenis. 
 
SISTEM URAT DAGING (OTOT)

Fungsi otot pada ikan yaitu untuk menggerakkan tubuh, sirip, rongga ekspresi, dan organ-organ yang lain. Ada 3 macam system otot, ialah :
  • 1. Otot Lurik (otot sadar) > Otot Lurik yakni otot yang melaksanakan pekerjaan secara cepat dan kuat. Otot ini melakukan pekerjaan dibawah control otak.
  • 2. Otot Polos(otot tak-sadar) > Otot polos yakni otot yang melakukan pekerjaan secara lambat dan otomatis.
  • 3. Otot Jantung > Otot jantung yakni otot yang melaksanakan pekerjaan secara cepat dan berpengaruh. Otot ini melaksanakan pekerjaan secara otomatis.
 
Pada ikan ada adaptasi urat daging, menjadi organ listrik pada ± 250 spesies ikan terutama ikan-ikan maritim, di tempat tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).  
 
SISTEM RANGKA (TULANG)

Fungsi rangka yaitu selaku :
  • 1. penegak tubuh
  • 2. tempat melekatnya otot
  • 3. pelindung organ-organ dalam
  • 4. pembentuk eritrosit
 
Berdasarkan strukturnya, rangka tulang ikan ada 2 macam, yakni:
  • 1. Rangka tulang beresiko, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
  • 2. Rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (kebanyakan ikan-ikan)
 
Berdasarkan letaknya, rangka tulang ikan ada berbagai macam, antara lain :
  • 1. tulang tengkorak
  • 2. tulang punggung
  • 3. tulang rusuk  
 
SISTEM PENCERNAAN
Pencernaan adalah proses penyederhanaan masakan lewat cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari masakan yang gampang diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ badan lewat tata cara peredaran darah.
 
Saluran pencernaan terdiri dari banyak organ, antara lain:
  • Ø hati,
  • Ø empedu,
  • Ø pankreas
  • Ø lambung
  • Ø esofagus
  • Ø mulut/rongga ekspresi,
  • Ø usus
 
Juga terdiri dari beberapa organ extra , mirip:
  • Ø kelenjar hati,
  • Ø kelenjar empedu, dan
  • Ø kelenjar pancreas
 
Terdiri juga dari beberapa organ komplemen, seperti:
  • Ø sungut,
  • Ø gigi, dan
  • Ø tapis insang.
 
Menurut jenis makanannya, ikan digolongkan menjadi 3 macam, yakni:
  • 1. Karnivora (pemakan daging menyerupai ikan-ikan kecil),
  • 2. Herbivora (pemakan flora mirip plankton, tumbuhan air, dsb), dan
  • 3. Omnivora (pemakan daging dan tanaman (gabungan)).
 
Jenis kuliner ikan dan cara makannya mampu diduga dari :
  • bentuk ekspresi dan posisi mulut
  • tipe gigi (canin, incisor, dsb)
  • tulang-tulang tapis insang (rapat, panjang, halus, dsb)
  • perbandingan antara panjang usus dengan panjang tubuhnya. 
 
Untuk efektivitas tata cara pencernaan, terdapat modifikasi-penyesuaian pada lambung (misalkan belanak) dan pada usus (misal pada ikan hiu). Dengan mengenali jenis masakan alami dan cara makannya, maka dapat dipraktekkan pada usaha budidaya ikan.  
 
SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN DARAH)

Sistem sirkulasi pada ikan berfungsi untuk menampung dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang memerlukan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta memuat CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh. Sistem sirkulasi terdiri dari beberapa organ, yakni:
  • jantung,
  • pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan
  • kapiler-kapiler darah.  
 
Jantung ikan berfungsi sebagai pemompa/pengedar darah (plasma darah dan butir-butir darah) ke seluruh bab tubuh. Adapun bagian-kepingan dari jantung ikan ialah:
  • Atrium – berdinding tipis
  • Ventrikal – berdinding tebal, selaku pemompa darah
  • Bulbus arteriosus  
 
Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle lewat katup atrioventricular. Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada tata cara pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah kepala, ke cuilan dorsal, ke ventral, dan ekor kembali ke jantung sehabis mengedarkan nutrisi dsb, dan kemudian kembali ke jantung.  
 
SISTEM PERNAFASAN

Sistem pernafasan pada ikan berfungsi untuk pertukaran CO2 (sisa-sisa proses metabolisme badan yg mesti dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dsb). Mekanisme pernafasan pada ikan dimulai dengan pertukaran gas CO2 dan O2 yang terjadi secara difusi dikala air dari habitat yang masuk lewat verbal terdorong ke arah tempat insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya.  
 
Hal-hal yang berhubungan dg metode pernafasan, antara lain:
  • Perairan mesti mengandung O2 cukup banyak. Bila perairan kelemahan O2 lazimnya ikan akan menuju permukaan ataupun tempat-tempat air yg berarus.
  • Daun insang harus dalam keadaan lembab.  
 
Faktor-aspek yang menghipnotis kebutuhan ikan akan O2, antara lain:
  • Ukuran dan umur (standia hidup) > Ikan-ikan kecil memerlukan lebih banyak O2.
  • Aktivitas ikan > Ikan-ikan yang aktif berenang memerlukan lebih banyak O2 dari pada ikan-ikan yang tidak aktif berenang.
  • Jenis kelamin > Ikan betina membutuhkan lebih banyak O2 dari pada ikan jantan.  
  • Stadia reproduksi.  
 
SISTEM SARAF DAN HORMON

Kedua sistem ini dapat dikatakan selaku metode kerjasama untuk mengantisipasi pergantian keadaan lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke tata cara saraf (saraf sentra dsb), saraf akan merangsang kelenjar endokrin hormon untuk mengeluarkan hormon-hormon yang dikehendaki untuk merangsang organ target.  
 
Sistem saraf terdiri dari :
  • Sistem cerebro spinal, terdiri dari:
    · sistem saraf pusat (otak dan tulang punggung)
    · metode saraf tepi
  • Sistem otonomi (simpati dan parasimpati)
  • Organ-organ khusus (hidung, indera pendengaran, mata, dll)  
 
Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon, antara lain hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.  
 
Menurut hasil kelenjar hormon dibagi 2, yakni:
  • 1. Endo hormon > Endo hormon merupakan hormon yang melakukan pekerjaan di dalam badan, mirip hormon-hormon di atas.  
  • 2. Ekto hormon > Ekto hormon yakni hormon yang melakukan pekerjaan di luar tubuh. Misalnya merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.  
 
SISTEM EKSKRESI DAN OSMOREGULASI

Sistem Ekskresi pada ikan yakni metode pembuangan proses metabolisme tubuh ikan berupa gas, cairan, dan padatan lewat kulit, ginjal, dan terusan pencernaan.
Organ-organ dalam metode ekskresi, antara lain:
  • Kulit,
  • Saluran pencernaan, dan
  • Ginjal.  
 
Sistem Osmoregulasi pada ikan yakni tata cara pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan badan (air dan darah) ikan dengan tekanan osmotik habitat (perairan).
Organ-organ dalam tata cara osmoregulasi antara lain:
  • Kulit,
  • Insang,
  • Lapisan tipis verbal, dan
  • Ginjal  
 
Ginjal teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.
Fungsi Ginjal, antara lain:
  • 1. Menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang. Zat-zat yang diperlukan tubuh diedarkan lagi melalui darah.
  • 2. Mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan badan. Ikan-ikan yang hidup di laut mempunyai tekanan osmotic yang berlainan dengan ikan-ikan yang hidup di perairan tawar. Sehingga struktur dan jumlah ginjalnya juga berlawanan, demikian juga dengan tata cara osmoregulasinya.

SISTEM REPRODUKSI DAN EMBRIOLOGI
  • Sistem reproduksi yakni tata cara mempertahankan/melestarikan spesies dengan menghasilkan keturunan.
  • Embriologi yakni urutan proses pertumbuhan dari zygot (hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma) hingga menjadi anak ikan dan seterusnya.
  • Organ-organ reproduksi yakni organ kelamin (gonad) yang menciptakan sel-sel kelamin (gamet).
  • Gonad jantan (testes) ada sepasang (kiri dan kanan) dan menghasilkan spermatozoa, sedangkan gonad betina (ovarium) menciptakan telur. 
 
Tipe reproduksi :
Berdasarkan organ kelamin, tipe reproduksi ada 2 macam, yakni:
  • 1. Biseksual (individu betina terpisah dari individu jantan)
  • 2. Hermafrodit (sel kelamin jantan dan betina terdapat pada satu individu)
 
Berdasarkan proses pembuahan sel telur oleh spermatozoa, reproduksi ada 2 macam, reproduksi ada 2 macam, yaitu:   
1. Eksternal (ovivar)
Ovipar yakni pembuahan pertumbuhan embrio terjadi di luar tubuh betina. Jumlah telur ratusan/ribuan.  
 
2. Internal
Reproduksi internal terbagi 2, adalah:
a. Vivipar yaitu pembuahan terjadi di dalam badan betina. Embrio mendapatkan sari kuliner dari induk sampai menetas
b. Ovovivipar yakni pembuahan yang memerlukan spermatozoa dan embrio mendapat sari masakan dari kuning telur. Contohnya ikan seribu (gonopodium) dan ikan cucut (clasper).  
 
Berdasarkan pertolongan induk terhadap telur/anaknya, ikan dibagi dalam beberapa golongan, yakni:
  • 1. Tanpa dukungan > Biasanya pemijahan terjadi ditempat terbuka. Telur yang dihasilkan sangat banyak, meraih ratusan ribu dengan ukuran yang sungguh kecil.
  • 2. Membuat sarang > Sarang ikan kalangan ini yang dibentuk dari daun-daunan, kayu ataupun pasir. Biasanya ikan yang menetas di sarang tidak dinantikan oleh induknya.
  • 3. Sarang di lokasi khusus, tanpa derma induk > Sarang ikan kelompok ini adanya di bebatuan yang tenggelam di dasar, di tumbuhan air, ataupun diletakkan di pasir. Biasanya ikan yang menetas di tempat khusus ini tidak dilindungi oleh induknya.
  • 4. Perlindungan induk di luar badan > Misalnya pinjaman di buih/gelembung, di kayu/daun ataupun di lubang/sarang
  • 5. Perlindungan induk di dalam tubuh > Misalnya sumbangan di dalam verbal, di cekungan kepala ataupun di dalam ”uterus”

Demikian pembahasan singkat perihal Sekilas Mengenal Sistem Organ Tubuh Pada Anatomi Fisiologi Ikan. Dimuat menurut sumber dari :
mesti di isi/search?q=biologi-perikanan.
https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/Fish_physiology&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp
Gambar berdasarkan pencarian google gambar dengan kata penelusuran "fisiologi hewan air, fisiologi biasa ikan, identifikasi fisiologi ikan". Sekian, supaya dapat menjadi bacaan yang memiliki kegunaan! Terimakasih.





Tag post :
fisiologi ikan, jelaskan pembiasaan fisiologi ikan air tawar, fisiologi ikan nila, pembiasaan fisiologi ikan air tawar, fisiologi ikan mas, fisiologi ikan lele, fisiologi ikan air tawar, fisiologi ikan bandeng, fisiologi ikan mujair, pembiasaan fisiologi ikan air maritim, anatomi dan fisiologi ikan mas, anatomi dan fisiologi ikan, pemahaman fisiologi ikan, jurnal fisiologi ikan lele pdf, fisiologi ikan lele dumbo, fisiologi ikan secara lazim, pembiasaan fisiologi ikan lele, ciri fisiologi ikan lele, jurnal fisiologi ikan lele sangkuriang, jurnal ihwal fisiologi ikan lele, anatomi ikan, anatomi ikan mas, anatomi ikan nila, anatomi ikan lele, anatomi ikan bandeng, anatomi ikan gurame, gambar anatomi ikan, anatomi ikan tongkol, anatomi ikan pari, anatomi ikan mujair, gambar anatomi ikan mas, anatomi ikan kembung, anatomi ikan patin, anatomi ikan gabus, gambar anatomi ikan nila, anatomi ikan dan fungsinya, anatomi ikan bawal, anatomi ikan tuna, anatomi ikan koi, anatomi ikan arwana