Monday 18 October 2021

Mengenal Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis)

Ikan tongkol merupakan salah satu ikan yang termasuk kedalam ikan tuna kecil, yang mempunyai tubuh memanjang, tidak mempunyai sisik dan juga memiliki sirip punggung yang sangat keras. Ikan tongkol ini tergolong kedalam family scombridae dengan genus euthynnus yang mempunyai ukuran yang tidak mengecewakan besar, dengan panjang sekitar 50-60 cm dan juga berwarna debu-abu serta mempunyai daging debal berwarna merah renta. Ikan Tongkol ialah jenis ikan maritim ini ini tergolong ikan pelagis yang artinya hidup di lapisan atas dari suatu perairan dan ikan jenis pelagis merupakan perenang cepat.

 
Ikan tongkol juga ialah salah satu jenis dari golongan ikan pelagis, dengan penyebaran meliputi seluruh daerah pantai dan lepas pantai perairan Indonesia, serta seluruh perairan Indo-Pasifik. Spesies ini hidup dalam suatu gerombolan besar, tidak gampang bercerai berai. Ikan tongkol mempunyai kebiasaan hidup berpindah kawasan alasannya impian untuk mencari daerah yang cocok, kaya akan masakan, ataupun karena adanya pergantian suhu yang menonjol . 
 
Di Indonesia, perpindahan ikan tongkol lazimnya tidak disebabkan oleh pergeseran suhu, sebab pergeseran suhu di perairan Indonesia relatif rendah. Musim ikan tongkol berlainan untuk setiap daerah, tergantung kondisi suhu, arus maupun makanannya. 
 
Di Laut Jawa, trend ikan tongkol terjadi pada waktu animo hujan, sedangkan di Lautan Pasifik ikan tongkol mampu ditangkapi sepanjang tahun, dengan hasil penangkapan terbanyak pada waktumusim panas.Ikan tongkol ditemukandi Utara Sumatera, Selatan Barat Sumatera, Mentawai, Selat Jawa, Selatan Jawa dan Laut Timur Indonesia.
 
Klasifikasi Ilmiah : 
 
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Famili : Scombridae
Genus : Euthynnus
Spesies : Euthynnus affinis.
 
Ikan tongkol masih tergolong pada ikan scombridae, bentuk mirip ikan betuto, dengan kulit yang licin, Sirip dada melengkung, ujungnya lurus dan pangkalnya sungguh kecil. Ikan tongkol ialah perenang yang tercepat diantara ikan–ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga bisa memperkecil daya gesek dari air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Dan di belakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat sirip-sirip perhiasan yang kecil-kecil yang di sebut finlet.  
 
Ikan tongkol mampu menjangkau ukuran panjang 60-65 cm dengan berat 1.720 gr pada umur 5 tahun. Panjang pertama kali matang gonad yakni 29 30 cm. Ikan tongkol temasuk ikan pelagis yang hidup pada kedalaman hingga 50 m di daerah tropis dengan kisaran suhu 27-28ÂșC. Ikan tongkol merupakan jenis ikan migratory yang tersebar disekitar perairan samudera atlantik, hindia dan pasifik. 
 
Ikan tongkol mempunyai 10-12 jari-jari sirip punggung, 10-13 jari-jari halus sirip punggung, 10-14 jari-jari halus sirip dubur, dengan warna punggung kebiru-biruan, ungu renta bahkan berwarna hitam pada belahan kepala. Sebuah teladan 15 garis-garis halus, miring nyaris horisontal, garis bergelombang gelap di tempat scaleless diatas gurat segi (linea lateralis). Bagian bawah agak putih (cerah). Dada dan sirip perut ungu, sisi bab dalam mereka hitam. Badan berpengaruh, memanjang dan bulat. Gigi kecil dan berupa kerucut, dalam rangkaian tunggal. 
 
Sirip dada pendek, tetapi mencapai garis vertikal melalui batas anterior dari tempat scaleless atas corselet. Sebuah flap tunggal besar (proses interpelvic) antara sirip perut. Tubuh telanjang kecuali untuk corselet, yang dikembangkan dengan baik dan sempit di bab posterior (tidak lebih dari 5 skala yang luas di bawah asal-sirip punggung kedua). Sebuah keel pusat yang kuat pada setiap sisi dasar sirip ekor-kecil antara 2 keel. 
 
Ikan tongkol memiliki sifat condong membentuk golongan multi spesies menurut ukuran. Satu kalangan lazimnya terdiri dari 5 100-5000 individu. Habitat ikan ini berada di perairan epipelagik, merupakan spesies neuritik yang mendiami perairan dengan kisaran suhu antara 18-29°C. 
 
Ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan predator yang rakus memakan berbagai ikan kecil, udang, dan cepalopoda, sebaliknya juga ialah mangsa dari hiu dan marlin. Panjang baku maksimum 100 cm dengan berat 13,6 kg, lazimnya 60 cm, di Samudera Hindia usia 3 tahun panjang bakunya menjangkau 50-65 cm.

 
Ikan tongkol lazimnya hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik bagian barat. Ikan ini bersifat epipelagis berenang membentuk schooling dan biasanya hidup pada kisaran suhu 21,6⁰C hingga 30,5⁰C. Pola tingkah laku ikan tongkol dan penyebarannya kerap kali dibahas bersama-sama dengan ikan tuna (Scombridae), kedua jenis ikan ini pemakan daging, hidup dan berburu kuliner dengan membentuk gerombolan. 
 
Ikan tongkol dan tuna lazimnya bergerombol ketika ikan tersebut aktif berburu masakan. Jenis kuliner ikan tongkol biasanya mencakup crutacea, mollusca, anellida, anthyphyta dan beberapa ikan pelagis kecil (stolephorus sp. Sardinella sp., dan selar sp.) Gerombolan ikan tongkol bermigrasi untuk memenuhi tuntutan dari sikus hidupnya selain untuk menyingkir dari tekanan kondisi lingkungan perairan di mana ikan ini berada.  
 
Faktor oseanografi yang mempengaruhi pola distribusi ikan jenis tuna dan tongkol yaitu suhu, arus dan salinitas. Ikan tongkol juga melaksanakan migrasi untuk tiga alasan utama, ialah:

1. Untuk mencari makan,
2. Mencari tempat memijah,
3. Mencari kondisi lingkungan yang sempurna dengan badan (suhu, arus, salinitas).  
Pada ikan tongkol akil balig cukup akal, pemijahan lazimnya terjadi di perairan akrab pantai. Panjang rata-rata ikan tongkol yang memijah pada perairan tropis yakni sebesar 40 cm. Panjang fork maksimum ikan tongkol mampu meraih 100 cm dan berat 13,6 kg. Tetapi panjang fork rata-rata ikan tongkol ialah antara 50-65 cm pada usia 3 tahun. 
 
Seperti famili Scombiridae yang lain, ikan tongkol condong membentuk kumpulan multi spesies berdasarkan ukurannya, misalnya dengan kumpulan Thunnus albacares, Katsuwonus pelamis, Auxissp., dan Megalospis cardyla. Ikan ini condong bersifat selaku predator, memangsa ikan-ikan kecil lainnya, udang, dan kopepoda. 
 
Demikian ulasan singkat perihal mengenal ikan tongkol (Euthynnus affinis). Dimuat berdasarkan sumber dari :
http://duniia-air.blogspot.com/ 2016/02/ v-behaviorurldefaultvmlo. html,
https://pdfs.semanticscholar.org /253e/ b006 4ac20c927e8d4e5c 66666915a2ddf470. pdf
http://eprints.umm.ac.id/ 45441/3/jiptummpp -gdl-lwahdiniat- 45803-3-babii.pdf.
Gambar diangkut berdasarkan pencarian google gambar dengan kata kunci "ikan tongkol, klasifikasi ikan tongkol, habitat ikan tongkol, penangkapan ikan tongkol". Semoga berfaedah!! Terimakasih.