Tuesday 12 October 2021

3 Langkah Mencerahkan Warna Sisik Koi Secara Sempurna

Koi merupakan ikan hias air tawar yang mempunyai banyak penggemar. Daya tarik utama ikan koi terletak pada corak warna yang bermacam-macam, serta kecerahan warnanya yang memanjakan mata. Terlepas dari asumsi bahwa koi tergolong ikan pembawa keberuntungan dan kedamaian, ada alasan yang lebih rasional sehingga banyak orang kesengsem dengannya.   


Secara visual, koi memang sungguh manis. Pola dan warnanya khas. Ada harmonisasi warna yang kontras, tanpa gradasi, sehingga tampakelegan.   

Perpaduan warna ini makin memukau bila disertai dengan kecerahan warnanya. Setidaknya ada 3 langkah mencerahkan warna sisik koi secara tepat. Apa saja? Yuk, kita kupas tuntas problem ini.   

Perlu dimengerti, setiap makhluk hidup mempunyai teladan pewarisan gen yang unik, atau disebut sifat genetik. Sifat ini bersifat menurun. Artinya, diperoleh dari kedua tetua atau induknya, sekaligus akan diwariskan terhadap anak-anaknya kelak.   

Setiap individu koi mempunyai contoh warna tersendiri, baik di kulit, sisik, maupun sirip. Pola ini juga bersifat genetis, sehingga mampu diwariskan terhadap keturunannya.   

Faktor genetik sungguh menentukan teladan dan mutu warna pada ikan koi. Tapi itu bukan satu-satunya penentu. Faktor lingkungan juga berperan, contohnya kualitas air, kualitas pakan, suhu air, paparan sinar matahari, dan perawatan.   

Ikan koi A mempunyai sifat genetis yang lebih manis daripada koi B. Tapi mutu pakan, air kolam, dan perawatannya kalah elok dari koi B. Kalau ini berlangsung cukup usang, maka performa koi B justru bisa lebih manis dibandingkan dengan A.   

Dalam berbagai studi, para ilmuwan menyertakan satu faktor lagi, yakni interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Maksudnya begini. Koi A dan B memiliki bapak dan ibu yang serupa (misalnya X dan Y). Keduanya bahkan berasal dari masa peneluran (clutch) yang serupa. Tapi alasannya dipelihara di bak berlawanan, kecerahan warna keduanya bisa berlawanan. Apalagi kalau kualitas pakan dan perawatannya juga tidak sama.   

Melalui pemahaman ini, wajar bila langkah mencerahkan sisik koi juga bisa dikerjakan dengan memperbaiki kualitas lingkungan. Mulai dari memperbaiki kualitas air kolam, pakan, suhu yang tepat, paparan sinar matahari yang cukup, hingga perawatan. 

1. Memperbaiki Kualitas Air Kolam   

Jika mutu air kolam baik, maka kesehatan dan kecerahan warna koi bisa tersadar. Sebaliknya bila mutu air jelek, maka warnanya akan memudar dan memunculkan banyak sekali penyakit menyerupai white spot, cacing kulit, kutu, dan virus.

Karena itu, kolam mesti senantiasa dijaga kebersihannya. Jangan hingga dipenuhi kotoran, contohnya banyak sisa pakan, daun-daun yang luruh dari pohon peneduh di bersahabat bak, dan sebagainya.

Kualitas air juga dipengaruhi oleh kadar amonia, nitrit, nitrat, oksigen, derajat keasaman (pH), dan tingkat kesadahan air (water hardness).  
Berikut ini beberapa parameter ideal terkait mutu air:
  • Kadar amonia: 0-0,02 ppm.
  • Kadar nitrat: 50-100 ppm
  • Kadar nitrit: 0-0,2 ppm
  • pH: 7-8,6
  • Suhu: 24-26 ºC
  • DO: > 6 ppm
  • TDS: 50-180 ppm
  • GH: 8-12 dH
  • Alkali: 120-180 ppm
  • Salinitas: > 1 ppm

A. Warna Air

Warna air kolam koi normalnya netral (bening). Namun, alasannya yaitu beberapa aspek, mampu terlihat kehijauan, kecolekatan, bahkan kehitaman.   

Perubahan warna air ini disebabkan kualitas baku kualitas air yang dimasukkan ke kolam. Bisa juga sebab adanya plankton, mikroorganisme, maupun materi organik yang lain. Misalnya warna hijau tua, mempunyai arti kolam mengandung fitoplankton dalam jumlah tinggi. Apabila hijau muda, memiliki arti jumlah fitoplankton relatif sedikit.  

Warna air kolam juga mampu berganti dikala kita banyak pakan yang tersisa, baik tenggelam atau terapung. Yang perlu diwaspadai yakni pergantian warna balasan naiknya kadar amonia, nitrat, dan nitrit.

B. Suhu Air

Suhu air yang ideal pada kolam koi sekitar 24 - 26 ºC. Tetapi koi masih bisa bertahan hidup dalam kisaran suhu 18 ºC hingga 31 ºC. Ketika cuaca sangat panas, suhu air kolam akan meningkat. Hal ini bisa memudarkan warna koi, sehingga tampakkurang elok.   

Sebaliknya, ketika suhu air kolam menurun, warna koi nampak lebih cerah. Tetapi duduk masalah suhu air tidak berdiri sendiri. Pola tunjangan pakan pun ikut berpengaruh terhadap warna koi.

C. Derajat Keasaman (pH) Air   

Derajat keasaman (pH) yang ideal untuk kolam koi berada pada angka 7,0-8,6. Angka ini sesuai dengan level pH darah ikan koi.  Jika pH air terlalu tinggi, ikan akan mengalami alkalosis. Gejalanya: bikinan lendir berlebihan, sering menyendiri, terengah-engah di permukaan bak, siripnya bersirip, posisi berenangnya terbalik, dan balasannya mati. Begitu gejala terlihat, alkalosis sukar teratasi.   

Jika pH terlalu rendah, koi akan mengalami asidosis. Gejalanya seperti asidosis, ditambah nafsu makan berkurang. Tapi asidosis masih mampu teratasi dengan memaksimalkan pH air. Caranya, larutkan soda kue (1 sendok teh) ke dalam 5-10 galon air. Usahakan airnya berasal dari bak koi.   

Perlu juga diwaspadai perubahan pH air sampai 1 digit. Misalnya dari 5,6 menjadi 6,6, atau dari 7,5 menjadi 6,5. Perubahan tiba-datang sampai 1 digit ini bermakna air mengalami pergeseran kimiawi secara drastik. Dampaknya tidak hanya menurunkan mutu warna koi, tetapi mampu mengakibatkan maut.

D. Pencahayaan Sinar Matahari   

Sinar matahari yang masuk ke dalam bak juga ikut mensugesti kecerahan warna ikan koi. Tetapi semuanya mesti selalu dijaga supaya tidak berlebihan, juga tidak kelemahan. 

Jika intensitas sinar matahari tepat, maka kecerahan warna pada ikan koi bisa optimal. Warna dan polanya menjadi tegas dan tajam. Sedangkan jikalau intensitas sinar matahari terlalu berlebihan, otomatis akan menyebarkan suhu air. Hal ini mampu memudarkan warna ikan koi. 

Untuk mengurangi paparan sinar matahari, bisa ditambahkan pohon peneduh di sekeliling bak. Tetapi jikalau bak kurang terpapar cahaya matahari, maka warna ikan koi condong gelap dan kusam. Misalnya pada warna merah, maka merahnya tidak menyala, namun merah kusam. 

2. Memperbaiki Kualitas Pakan   

Koi tergolong ikan omnivora (pemakan segala). Dia mau memakan pakan nabati mirip buah-buahan, sayuran, ganggang, alga, dan sebagainya.  Ikan koi juga doyan memakan pakan hewani mirip cacing, ulat, dan udang. Bahkan sisa roti pun bisa dimakannya.   

Tentu tidak semua pakan diminati koi. Misalnya biji-bijian mirip jagung dan kacang polong. Biji-bijian kurang mampu dicerna oleh ikan ini, sehingga sebaiknya dihindari.   

Kualitas pakan bukan cuma terkait kandungan nutrisi yang ada di dalam pakan tersebut. Tetapi juga terkait dengan kebersihan, dan utamanya keselamatan bagi ikan koi itu sendiri.   

Udang memang pakan yang digemari koi. Tapi jikalau diberikan dalam keadaan bacin, tentu tak baik, alasannya yaitu mampu mengakibatkan penyakit. Begitu pula jenis pakan yang lain, mesti tersadar kebersihan dan keamanannya.   

Sebaiknya, pakan yang diberikan terhadap koi jangan disimpan lebih dari 3 bulan. Makin singkat masa penyimpanannya, makin baik bagi ikan, alasannya adalah pakan dalam kondisi relatif segar. 

A. Kombinasi Pakan   

Berdasarkan fungsinya, pakan koi mampu dibedakan menjadi dua. Pertama, pakan untuk memacu pertumbuhan ikan, atau disebut pakan growth. Kedua, pakan untuk menolong mencerahkan warna koi, atau disebut pakan color. Kedua jenis pakan ini tersedia di pasaran dalam aneka macam merk.   

Selain itu, dikenal pula wheat germ. Pakan berbahan gandum ini mengandung vitamin E, asam linolenat, serta kaya protein alami. Di pasaran juga tersedia dalam aneka brand.   

Fungsinya antara lain memperbaiki tata cara pencernaan, memajukan peresapan kuliner ketika suhu air menurun, mempercepat perkembangan, serta mencerahkan warna.   

Berdasarkan sifatnya, pakan koi juga dibedakan menjadi dua: floating (terapung) serta sinking (tenggelam). Pakan karam biasanya diberikan pada sore atau malam hari.   

Para hobiis berpengalaman biasanya melaksanakan variasi pakan untuk koi-koi kesayangannya. Disebut kombinasi, karena jenis pakan yang digunakan bertentangan-beda berdasarkan kegunaannya, yakni: growth, color, dan wheat germ.

Kombinasi pakan mampu dilakukan melalui dua cara:  
  • Mencampur pakan yang berlawanan jenis, kemudian diberikan kepada ikan di kolam.  
  • Memberikan pakan secara terpisah atau dalam jam / waktu yang bertentangan. 

Takaran jenis pakan yang diberikan tergantung jumlah ikan di dalam kolam. Kombinasi pakan ini juga bertentangan-beda untuk anakan koi, koi muda, dan koi remaja.    

Untuk anakan koi, mampu dijalankan kombinasi pakan growth dan color. Boleh diaduk dahulu, atau dapat juga diberikan terpisah dalam waktu berlainan.  
Sebagian anakan koi sensitif terhadap pakan color, alasannya formulanya terlalu keras. Karena itu, penggunaannya jangan terlalu banyak.   

Kalau diaduk dengan growth, perbandingannya mampu dikelola, umpamanya, 4 : 1. Jika memiliki masalah, pakan color bisa diganti dengan wheat germ. Untuk koi muda, kombinasi ini mampu dijalankan dengan memperlihatkan pakan growth (pagi), color (siang), dan wheat germ (sore / malam).   

Bisa juga ketiganya diaduk, dengan perbandingan 2 : 2 : 1. Ada juga yang cuma menunjukkan pakan growth dan color, dengan perbandingan 4 : 1, dan seterusnya.   

Semua ini bisa Anda praktikkan sendiri di rumah, sambal menyaksikan reaksi ikan koi. Ganti caranya kalau ikan menunjukkan reaksi kurang anggun, umpamanya nafsu makannya menurun.   

Puncak penampilan warna koi lazimnya terjadi dikala muda. Sebaliknya, kian bertambah umur, mutu warnanya mulai menurun. Karena itu, takaran pakan color bisa ditingkatkan.

B. Pakan dan Pola Pewarnaan   

Mengapa mutu pakan dapat mencerahkan warna koi? Penjelasannya cukup panjang, tetapi kita bisa meringkasnya.   

Pola pewarnaan pada koi dihasilkan oleh tiga pigmen warna yang terkandung dalam sel yang disebut kromatofora (chromataphores). Ketiga pigmen itu ialah erythrin (merah), melanin (hitam), dan xanthin (kuning). Masing-masing berada dalam sel kromatofora yang berbeda.   

Ada lagi yang melengkapi pigmen warna, namun tidak berada dalam kromatofora, ialah irridosit, yang sering timbul di permukaan kulit ikan.   

Semua warna pada koi ialah adonan dari ketiga pigmen itu dan irridosit. Misalnya oranye, kombinasi erythrin dan xanthin. Cokelat yakni kombinasi dari melanin dan xanthin. Jika merah bermakna cuma erythrin.   

Kalau tidak ada satupun dari ketiga kromatofora itu, koi akan berwarna putih alasannya ialah pengaruh irridosit. Tetapi posisi irridosit dalam kulit cuma mempengaruhi penampilan visual saja. Jika ada di permukaan sisik, koi akan tampakperak. Kalau berada di lapisan bawah kulit, ikan tampakkrem muda.   

Dalam perkara tertentu, irridosit bisa bergabung dengan kromatofora untuk menghasilkan warna tertentu, contohnya keemasan. Atau biru, tercipta alasannya pigmen hitam di penggalan dalam ditutupi irridosit di tengah lapisan kulit.   

Kromatofora bisa berada di permukaan kulit, tepat di bawah sisik, atau jauh di dalam kulit. Jika kromatofora sungguh pekat, pewarnaannya juga terlihat pekat.  
Tetapi kromatofora di permukaan kulit sering menciptakan warna yang tidak stabil, lantaran bisa memudar, seiring bertambahnya umur koi.   

Sebaliknya, kromatofora yang jauh di dalam kulit lebih stabil, tetapi cenderung tidak solid. Yang ideal merupakan mempunyai pigmen warna yang pekat di semua lapisan kulit, sehingga menciptakan warna yang padat dan stabil.   

Yang menawan, koi tidak mampu mensintesa pigmen warna sendiri. Dia harus makan sesuatu yang mengandung pigmen tersebut. Di alam liar, pigmen warna ini bisa diperolehnya dari ganggang, udang, siput, dan sebagainya.   

Tetapi di dalam kolam, tidak ada jenis pakan menyerupai itu, kecuali kalau kita memberikannya. Baik pakan hidup, pelet, maupun berupa tepung. Karena itu, pakan berperan penting dalam ikut mencerahkan warna koi.   

Pakan berkualitas tinggi mampu menjamin ketersediaan pigmen, sehingga bisa memajukan kecerahan warna koi. Jika pakan seperti penambah warna tidak tersedia, maka sel kromatofora tak akan diisi dengan pigmen. Akibatnya, koi akan terlihat pucat atau warnanya memudar.   

Dalam beberapa persoalan, tunjangan pakan color mengakibatkan warna putih berubah jadi merah muda. Sebenarnya ini cuma sementara. Ketika pertolongan pakan color dilarang, atau takaran dikurangi, warna putih akan timbul kembali. 

Ketika koi telah sungguh tua, warnanya condong memudar, bahkan menjadi putih. Ini seperti rambut insan yang memutih sewaktu tua, dan tidak dapat dipulihkan.  

C. Suplemen Tambahan 

Saat ini tidak susah untuk mencari komplemen ekstra selaku sumber pigmen bagi ikan koi. Di pasaran, tergolong pasar online, banyak beredar pelengkap komplemen dalam aneka macam brand.   

Suplemen pemanis ini merupakan zat penambah warna (color enhance / color food) atau mampu disebut zat warna. Suplemen ini selaku pendamping pakan utama pada koi, yakni growth food (untuk perkembangan dan keperluan hidup).  
Tetapi Anda mesti hati-hati. Sebagian besar produk yang beredar merupakan zat warna sintetis. Kalai digunakan dalam jangka panjang, pasti tidak baik bagi kesehatan ikan.
   
Lebih baik menggunakan produk alami. Adakah? Tentu saja ada. Lihatlah Suplemen Organic Cair GDM Ikan (SOC GDM Ikan) yang mengandung kuman Micrococcus roseus. Bakteri ini tergolong sumber pigmen alami.   

Bakteri baik tersebut mampu hidup dalam aneka macam media, mulai dari sisik serta kulit ikan, sampai tanah dan air. Kaprikornus, tidak perlu menyertakan materi sintetis untuk meningkatkan warna koi.   

Cara penggunaannya juga mudah. SOC GDM Ikan eksklusif dimasukkan ke dalam kolam. Bisa juga diaduk pelet, baik floating (pakan terapung) maupun sinking (tenggelam). Hebatnya lagi. suplemen ini tidak mengotori air kolam. 

3. Menjaga Kualitas Perawatan Ikan Koi 

Dari uraian di atas, kita dapat mempertahankan mutu perawatan koi secara kontinyu. Berikut ini poin-poin pentingnya:  

    • Rutin mengusut beberapa parameter mutu air yang ideal. Di pasaran banyak dijual test kit khusus, misalnya untuk mengevaluasi pH air, tingkat kesadahan, dan sebagainya.
    • Seminggu sekali, ganti sebagian (10%) air kolam dengan air yang baru dan lebih segar.
    • Saat mengubah sebagian air, bersihkan biofilter dengan air.
    • Rutin memantau acara koi. Kalau banyak ikan yang senantiasa di permukaan, diam, malas bergerak di dasar kolam, atau sering berkumpul di pancuran air, itu menunjukan mutu air jelek.
    • Jika mutu air baik, maka koi bergerak bebas ke mana-mana, tergolong di dasar bak.
    • Kalau ikan mulai malas makan, sehingga banyak pakan tersisa, memiliki arti mutu air sungguh-sungguh jelek. Anda mampu merubah 20-30 % air. Jika kondisi sungguh parah, ganti 50% air.
    • Berikan pakan sesuai dengan porsinya, semoga tak banyak sisa pakan yang mencemari air. Kalau bisa, pakan telah habis dalam waktu 5 menit.
    • Takaran pakan untuk koi kecil sekitar 5% dari berat tubuhnya, sedangkan koid remaja sekitar 2%.
    • Kalau ada ikan sakit, secepatnya diisolasi ke bak karantina untuk menerima pengobatan.

      Itulah tiga langkah mencerahkan warna sisik koi secara sempurna. Semoga bermanfaat.

      Postingan Dikirim Oleh : Karolina Eka Yulianti





      Tag Post :
      warna ikan koi, warna ikan koi yang baik, warna ikan koi termahal, warna ikan koi yg anggun, mutasi warna ikan koi, warna ikan koi yang menjinjing hoki, cara memunculkan warna ikan koi, warna ikan koi yang manis dan mahal, cara mencerahkan warna ikan koi, warna ikan koi pembawa hoki, warna ikan koi terbaik, pergeseran warna ikan koi, arti warna ikan koi, warna ikan koi pudar, warna ikan koi yang mahal, warna ikan koi elok, macam warna ikan koi, mitos warna ikan koi, warna ikan koi yg mahal, warna ikan koi berganti, warna ikan koi, warna ikan koi termahal, warna ikan koi yg elok, warna ikan koi yang anggun dan mahal, warna ikan koi terbaik, warna ikan koi pudar, warna ikan koi yang paling manis, warna ikan koi yg mahal, warna ikan koi pembawa keberuntungan, warna ikan koi showa, warna ikan koi paling mahal