Kecerahan warna ikan hias air tawar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, faktor internal berasal dari dalam badan ikan yang sifatnya tetap yaitu genetik seperti kromatofor dan karotenoid, sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungannya atau yang berasal dari luar badan ikan ialah mutu air, cahaya, dan pakan yang mengandung gizi tinggi dan sumber karoten.
Berikut yaitu penjelasan dari faktor internal yang mensugesti kecerahan warna ikan:
Kromatofor
Pewarnaan ikan intinya bekerjasama dengan pigmen pada kulit. Ada dua macam sel khusus yang menawarkan warna terhadap ikan, kromatofor dan iridosit. Kromatofor terletak pada potongan epidermis kulit dan diantara sisik serta mengandung butiran pigmen selaku sumber warna. Kromatofor mampu bergerak dalam sitoplasma atau menumpuk pada permukaan kulit. Iridosit mampu disebut selaku sel cermin, karena mengandung bahan pemantul yang memantulkan warna dari luar tubuh ikan. Secara biasa warna ikan ditimbulkan oleh sel-sel warna (sel pigmen; kromatofor) yang dikendalikan oleh satu, dua atau lebih gen. Sel warna pada ikan dikelompokkan menjadi lima kalangan, yakni melanofor (sel pembawa warna hitam), santofor (sel pembawa warna kuning), eritrofor (sel pembawa warna merah dan kuning), iridofor (sel warna untuk refleksi) dan leukofor (sel warna berbentukbutiran putih).
Perubahan warna yang terjadi pada ikan dipengaruhi oleh letak pergerakkan butiran pigmen dalam sel. Pergerakan butiran pigmen kromatofor yang tersebar di dalam sel menimbulkan sel tersebut mampu menyerap sinar dengan tepat sehingga terjadi peningkatan warna sisik yang menjadikan warna sisik menjadi lebih terang dan jelas, sedangkan butiran pigmen yang berkumpul di akrab nukleus menjadikan penurunan warna sisik sehingga warna terlihat lebih gelap dan memudar. Perubahan warna yang diakibatkan oleh kegiatan pergerakan pigmen di dalam kromatofor disebut perubahan fisiologis, sedangkan perubahan warna yang disebabkan oleh pertambahan dan penurunan jumlah pigmen dalam kromatofor ialah perubahan warna morfologis. Perubahan sel pigmen ini disebabkan oleh stres alasannya lingkungan, kurang sinar matahari, penyakit atau kekurangan pakan khususnya komponen warna dalam pakan.
Karotenoid
Ikan hias dibilang menawan bila warnanya kontras atau komposisi warnanya mempesona. Untuk meningkatkan kecerahan warna pada ikan hias bisa dilaksanakan dengan memberikan pakan yang mengandung zat warna atau karotenoid. Karotenoid yaitu sebuah pigmen alami yang mampu didapatkan pada binatang, tanaman dan mikroorganisme.
Karotenoid tidak mampu disintesis oleh sebagian besar binatang termasuk ikan, sehingga mesti disertakan pada pakan. Secara fisiologi karotenoid berfungsi selaku senyawa bioaktif dalam pakan budidayauntuk membuatkan pigmentasi, buatan, respirasi intra sel, daya tahan penyakit dan stress, kemajuan dan daya tahan hidup ikan dan udang . Sumber karotenoid banyak terdapat pada tumbuhan, binatang, alga, dan basil. Pada tumbuhan karetonoid banyak ditemukan pada kulit buah tomat, wortel, dan bayam. Salah satu sumber karotenoid yang terdapat dalam mikro alga yakni Spirulina sp., hasil observasi memperlihatkan bahwa kandungan Spirulina sp.14 sebanyak 1% dari komposisi pakan akan meningkatkan kecerahan warna merah ikan koi selama 5 minggu perlakuan.
Karotenoid merupakan senyawa yang disebut terpenoid, yakni senyawa organik hidrokarbon yang kompleks. Karotenoid juga merupakan sekelompok pigmen merah, oranye, dan kuning yang bisa didapatkan baik pada buah, umbi maupun daun tumbuhan, juga dalam daging binatang yang mengkonsumsi tumbuhan yang mengandung karoten. Karotenoid dibagi menjadi 2 golongan besar yakni karoten dan xantofil. Karoten ialah senyawa hidrokarbon yang terdiri atas gugus karbon dan hidrogen, misalnya alfa karoten (α–karoten) dan beta karoten (β–karoten).
Xantofil terdiri atas gugus karbon, hidrogen, dan oksigen, misalnya taraxanthin, lutein dan astaxanthin. Karotenoid yang dominan pada ikan yaitu astaxanthin. Astaxanthin mempunyai fungsi biologis yang berhubungan dengan perkembangan, reproduksi dan antioksidan pada salmon dan udang. Astaxanthin ialah karotenoid yang paling banyak digunakan dalam observasi bertahun-tahun terakhir ini. Astaxanthin yaitu warna dasar yang akan diserap dan dideposit sebagai pigmen warna merah. Kebanyakan ikan air tawar dapat mengganti astaxanthin menjadi lutein yang membuat warna kuning dan bisa mengubah astaxanthin menjadi zeaxanthin yang berwarna jingga.
Astaksantin merupakan pigmen merah oranye pada alga, mikroorganisme dan crustacea. Penggunaan sumber astaxanthin alami lebih baikkarena bahan tersebut penyediaannya berkesinambungan, terjamin sehingga harganya cukup stabil dan kandungan nutrisinya pun berkompetisi dengan materi baku lainnya. Dibandingkan dengan astaxanthin sintetis yang penyediaan tidak berkelanjutan serta tidak terjamin dan harganya cukup mahal.
Warna merupakan salah satu parameter dalam penentuan nilai ikan hias. Semakin cerah warna suatu jenis ikan, maka semakin tinggi nilainya. Dengan demikian para pencinta ikan hias akan berupaya untuk menjaga keindahan warna tersebut. Perubahan warna yang sering terjadi yakni alasannya adanya pergantian jumlah pigmen. Salah satu penyebabnya yakni adanya stres lingkungan antaralain cahaya matahari, mutu air, dan kandungan pigmen dalam pakan. Faktor masakan memiliki efek dalam pembentukan warna ikan hias, olehsebab itu perlu diberikan pakan yang dapat mendukung penampakan warna tersebut. Umumnya ikan yang berwarna merah atau kuning membutuhkan pakan yang mempunyai kandungan karotenoid lebih tinggi untuk mempertahankan keindahan wamanya. Pada ikan individu jantan karotenoid akan di akumulasikan pada epidermis kulit sehingga tampakcerah, sedangkan pada individu betina karotenoid akan disimpan dalam gonad untuk mempertahankan mutu gonadnya.
Faktor eksternal yang mensugesti kecerahan warna ikan :
Kualitas air
Kualitas air yang baik memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan mutu warna dan kesehatan ikan hias. Salah satu kriteria mutu air yang bagus yakni sesuai dengan kebutuhan masing-masing jenis ikan. Ikan akan hidup sehat dan berpenampilan prima di lingkungan dengan mutu air yang cocok. Parameter mutu air yang penting meliputi suhu, pH dan DO.a.
a. Suhu
Suhu air sungguh berpengaruh bagi kehidupan ikan alasannya adalah mensugesti perkembangan dan pemijahan ikan. Peningkatan suhu dapat mensugesti metabolisme ikan sehingga terjadi perubahan warna merahdari karoten. Suhu ideal bagi ikan hias tropik berkisar antara 25 oC-32 oC. Fluktuasi perubahan suhu diusulkan tidak lebih dari 5 oC, utamanya dalam proses pergantian air atau proses transportasi.
b. Tingkat Keasaman (pH)
Nilai pH merupakan indikasi air bersifat asam, basa, atau netral, pH menentukan proses kimiawi dalam air, alasannya adalah pH yang terlalu asam atau basa menyebabkan ikan menjadi pasif dalam bergerak, alasannya ikan kurang baik dalam kondisi air yang kotor, sehingga ikan berwarna pucat dan gerakannya lambat. Nilai pH yang optimal untuk ikan hias lazimnya berkisar antara 6-7.
c. DO (Dissolved Oksigen)
Konsentrasi oksigen terlarut DO (Dissolved Oksigen) merupakan salah satu parameter penting dalam kualitas air. Nilai DO menerangkan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu tubuh air. Semakin tinggi nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut mempunyai mutu yang bagus untuk pemeliharaan ikan. Sebaliknya jikalau nilai DO rendah, mampu diketahui bahwa air tersebut sudah tercemar dan kurang layak untuk pemeliharaan ikan. Nilai DO pada kualitas air yang kurang patut untuk pemeliharaan ikan akan mensugesti laju perkembangan dan proses pernafasan ikan. Untuk menemukan buatan optimal, kandungan oksigen harus dipertahankan diatas 5 ppm. Bila kandungan oksigen sebesar 3 atau 4 ppm dalam rentang waktu yang lama, ikan akan menghentikan makan dan pertumbuhannya akan terhambat.
d. Cahaya
Selain mutu air, faktor yang mampu mempengaruhi peningkatan warna pada ikan adalahcahaya. Ikan yang dipelihara pada kondisi terperinci akan menyampaikan reaksi warna berlainan dengan ikan yang dipelihara di daerah gelap alasannya yaitu adanya perbedaan reaksi melanosom yang mengandung pigmen melanofor terhadap rangsangan cahaya yang ada. Kondisi terang memperlihatkan tampilan warna yang lebih baik ketimbang kondisi yang gelap karena pada kondisi terang melanofor menjadi terfokus di sekeliling nukleus, sel nampak berkerut dan membuat kulit ikan tampak lebih cemerlang .
e. Pakan
Bentuk dan sifat pakan bikinan harus diubahsuaikan ukuran lisan dan umur ikan serta kebiasaan makan masing-masing jenisikan. Selain itu, kehalusan materi baku penting untuk diamati alasannya ialah materi baku pakan yang halus akan mudah dicerna didalam usus ikan. Selain mutu materi baku yang baik, keseimbangan gizi yang cukup akan sangat mensugesti tampilan ikan, mempercepat perkembangan dan menghalangi timbulnya penyakit. Oleh alasannya itu, pakan yang diberikan mesti mengandung gizi tinggi dan sepadan yang di dalamnya mengandung nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan sumber karotenoid.
Demikian ulasan perihal aspek faktor yang mensugesti kecerahan warna ikan hias. Dimuat menurut keterangan dari http://digilib.unila.ac.id/3757/18/BAB%20II.pdf. Gamabar di ambil dari pencarian google gambar dengan kata pencarian "ikan hias, kecerahan ikan hias, warna ikan hias, keindahan ikan hias". Semoga berguna!! Terimakasih.