Monday 11 October 2021

Ekosistem Terumbu Karang, Fungsi Dan Faedah Adanya Terumbu Karang

Terumbu karang (coral reef) ialah organisme yang hidup di dasar maritim dangkal khususnya di kawasan tropis. Terumbu yakni endapan-endapan masif yang penting dari kalsium karbonat yang utamanya dihasilkan oleh karang (filum cnidaria, kelas anthozoa, ordo madreporia = scleractinia) dengan sedikit perhiasan dari alga berkapur dan organisme-organisme lain yang mengeluarkan kalsium karbonat, yang mana termasuk hermatypic coral atau jenis-jenis karang yang bisa menciptakan kerangka bangunan atau kerangka karang dari kalsium karbonat.
 

Ekosistem terumbu karang di perairan. 
 
Ekosistem terumbu karang lazimnya terdapat di lingkungan perairan yang agak dangkal. Untuk menjangkau perkembangan maksimumnya, terumbu karang memerlukan perairan yang jernih, dengan suhu yang hangat, gerakan gelombang yang besar, serta sirkulasi yang tanpa hambatan dan terhindar dari proses sedimentasi.  
 
Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang dinamis, mengalami perubahan terus-menerus namun sungguh rentan terhadap perubahan lingkungan yang berasal dari luar terumbu dan mempunyai produktivitas serta keanekaragaman hayati yang tinggi, sehingga menjadi plasma nutfah bagi kehidupan biota maritim. Di samping itu, ekosistem terumbu karang juga ialah daerah hidup, daerah mencari makan (feeding ground), tempat asuhan (nursery ground), dan daerah memijah (spawning ground) bagi aneka macam biota bahari.  
 
Ekosistem terumbu karang ialah unik lantaran biasanya cuma terdapat di perairan tropis, sungguh sensitive terhadap perubahan lingkungan hidupnya khususnya suhu, salinitas, sedimentasi, eutrofikasi dan membutuhkan kualitas perairan alami.  
 
Demikian halnya dengan pergantian suhu lingkungan balasan pemanasan global yang melanda perairan tropis di tahun (1998) sudah mengakibatkan pemutihan karang (Coral bleaching) yang dibarengi dengan akhir hayat massal mencapai 90-95%. Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di perairan Indonesia yakni 2-3 ⁰C di atas suhu wajar . 
 
Selain dari pergantian suhu, maka perubahan pada salinitas juga akan mensugesti terumbu karang. Hal ini sesuai dengan klarifikasi bahwa curah hujan yang tinggi dan fatwa material permukaan dari daratan mampu membunuh terumbu karang melalui peningkatan sedimen dan terjadinya penurunan salinitas air laut. Efek berikutnya merupakan keunggulan zat hara berkontribusi terhadap degradasi terumbu karang melalui kenaikan perkembangan makroalga yang melimpah (Overgrowth) terhadap karang. 
 
Meskipun beberapa karang mampu dijumpai dari lautan subtropis tetapi spesies yang membentuk karang cuma terdapat di kawasan tropis. Kehidupan karang di lautan dibatasi oleh kedalaman yang lazimnya kurang dari 25 m dan oleh area yang mempunyai suhu rata-rata minimum dalam setahun sebesar 10 ⁰C. Pertumbuhan maksimum terumbu karang terjadi pada kedalaman kurang dari 10 m dan suhu sekitar 25 ⁰C sampai 29 ⁰C. Karena sifat hidup inilah maka terumbu karang banyak dijumpai di Indonesia. 
 

Cara reproduksi terumbu karang di alam. 
 
Terumbu Karang merupakan kalangan organisme yang sudah mempunyai tata cara saraf, jaringan otot dan reproduksi sederhana, akan tetapi telah berkembang dan berfungsi secara baik. Organ-organ reproduksi karang meningkat di antara mesenteri filamen dan pada ketika-dikala tertentu organ tersebut terlihat aktual sedang pada waktu lain menghilang, khususnya untuk jenis-jenis karang di kawasan subtropis. Sebaliknya, untuk karang yang hidup di daerah tropis, organ reproduksi mampu didapatkan sepanjang tahun alasannya ialah siklus reproduksi berlangsung sepanjang tahun dengan puncak reproduksi dua kali dalam setahun. 
 
Hewan karang mampu melaksanakan reproduksi baik secara seksual maupun aseksual. Reproduksi aseksual mampu berlangsung dengan cara fragmentasi, pelepasan polip dari skeleton dan reproduksi aseksual larva. Kecuali reproduksi aseksual larva, produk dari yang yang lain menghasilkan pembatasan sacara geografi terhadap asal-undangan terumbu karang dan sepanjang pembentukan dan pertumbuhan koloni mampu melangsungkan reproduksi seksual.  
 
Dalam hal reproduksi secara seksual, gametogenesis akan berjalan di dalam gonad yang tertanam dalam mesenterium. Kejadian ini mampu berjalan secara tahunan, tetapi dapat juga musiman, bulanan atau tidak menentu. Konsekuensi dari cara reproduksi ini yakni pemijahan gamet-gamet untuk fertilisasi eksternal dan perkembangan larva planula, atau pengeraman larva planula untuk dilepaskan sesudah berjalan fertilisasi internal. 
 
Reproduksi aseksual lazimnya dilakukan dengan cara membentuk tunas yang akan menjadi individu gres pada induk dan pembentukan tunas yang terusmenerus merupakan mekanisme untuk memperbesar ukuran koloni, tetapi tidak untuk membentuk koloni gres. 
 
Pertunasan ada dua macam adalah pertunasan intratentakuler dan pertunasan ekstratentakuler. Pertunasan intratentakuler yakni pembentukan individu baru di dalam individu lama ialah dimana ekspresi gres terbentuk di dalam lingkar tentakel individu lama melalui invaginasi lempeng oral, sedangkan pertunasan ekstratentakuler yakni pembentukan individu gres di luar individu usang yakni dimana koralit baru berkembang di coenosarc diantara koralit akil balig cukup akal. 
 
Cara lain dari reproduksi aseksual pada karang ialah dengan fragmentasi merupakan dimana belahan dari koloni karang yang terpisah dari induk disebabkan oleh faktor fisik (arus dan gelombang) atau faktor biologi (predator) dapat menyesuaikan diri di lingkungan yang baru sampai meningkat dan membentuk koloni yang gres. Patahan-patahan karang yang terpisah dari koloninya tidak selalu dibarengi dengan ajal pada jaringannya, tetapi dapat hidup dan berkembang pada substrat yang baru, dan jika kondisinya cocok, dari patahan-patahan karang tersebut bisa terbentuk koloni yang baru. 
 
Proses reproduksi karang secara seksual dimulai dengan pembentukan kandidat gamet hingga terbentuknya gamet masak, proses ini disebut selaku gametogenesis. Selanjutnya gamet yang masak dilepaskan dalam bentuk telur atau planula. Masing-masing jenis karang mempunyai kombinasi dalam melepaskan telur atau planulanya.  
 
Karang tertentu melepaskan telur yang sudah dibuahi dan pembuahan terjadi di luar. Sedang karang lainnya pembuahan terjadi di dalam induknya dierami untuk beberapa saat dan dilepaskan sudah dalam bentuk planula. Planula yang sudah dilepaskan akan berenang bebas dan bila planula menerima kawasan yang tepat ia akan menetap di dasar dan berkembang menjadi koloni gres. 
 
Karang mampu bersifat gonokhoris atau hermaprodit, dan dia mempunyai segala macam bentuk kombinasi reproduksi, tergolong juga adanya kombinasi-kombinasi di dalam dan antar famili, genera dan spesies. 


Fungsi dan faedah adanya ekosistem terumbu karang. 

Ekosistem terumbu karang mempunyai faedah yang beragam, diantaranya ialah dapat diklasifikasikan menurut fungsinya. Berikut penjelasannya :
 
  • Fungsi pariwisata 
Terumbu karang mempunyai keanekaragaman jenis biota sungguh tinggi dan sungguh produktif, dengan bentuk dan warna yang beragam. Keindahan karang, kekayaan biologi dan kejernihan airnya menciptakan tempat terumbu karang populer sebagai wilayah rekreasi. Skin diving atau snorkeling, SCUBA dan fotografi adalah kegiatan yang lazimnya untuk menikmati terumbu karang. 
 
  • Fungsi perikanan.
Terumbu karang ialah kawasan tinggal ikan-ikan karang yang harganya mahal, sehingga nelayan menangkap ikan di kawasan terumbu karang. Jumlah panenan ikan, kerang dan kepiting dari terumbu karang secara lestari di seluruh dunia meraih 9 juta ton atau sedikitnya 12% dari jumlah tangkapan perikanan dunia.  
 
  • Fungsi sumbangan pantai.
Jenis terumbu karang yang berfungsi untuk melindungi pantai yakni terumbu karang tepi dan penghalang. Jenis terumbu karang ini berfungsi selaku pemecah gelombang alami yang melindungi pantai dari erosi, banjir pantai, dan kejadian perusakan yang lain yang diakibatkan oleh fenomena air maritim. 
 
Terumbu karang juga menunjukkan peran serta untuk akresi (penumpukan) pantai dengan menampilkan pasir untuk pantai dan menyampaikan perlindungan terhadap desa-desa dan infrastruktur seperti jalan dan bangunan-bangunan yang lain yang berada di sepanjang pantai. Apabila dirusak, maka diharapkan milyaran rupiah untuk membuat penghalang bikinan yang setara dengan terumbu karang.
 
  • Fungsi biodiversitas.
Ekosistem terumbu karang mempunyai produktivitas dan keanekaragaman jenis biota yang tinggi. Keanekaragam hidup di ekosistem terumbu karang per unit area seimbang atau lebih besar daripada hal yang sama di hutan tropis. Terumbu karang ini dimengerti selaku laboratorium untuk untuk ilmu ekologi. Potensi untuk materi obat-obatan, anti virus, anti kanker dan penggunaan lainnya sungguh tinggi.
 
Demikian paparan ihwal ekosistem terumbu karang, fungsi dan faedah adanya terumbu karang. Dimuat menurut sumber dari :
  • harus di isi/search?q=terumbu-karang-klasifikasi-morfologi" target="_blank">terumbu karang, ekosistem terumbu karang, reproduksi perkembangbiakan terumbu karang, fungsi dan manfaat terumbu karang". Sekian, semoga mampu menjadi tumpuan bacaan yang memiliki kegunaan! Terimakasih.

Tag in search :
terumbu karang, faedah terumbu karang, fungsi terumbu karang, gambar terumbu karang, terumbu karang mampu berkembang dengan baik kalau suhu air maritim antara, faedah sosial ekonomi terumbu karang yaitu, terumbu karang merupakan, apa yang dimaksud dengan terumbu karang, faedah terumbu karang bagi kehidupan makhluk hidup yakni, apa yg dimaksud terumbu karang, apa yang dimaksud terumbu karang, faedah ekologis terumbu karang ialah, jelaskan manfaat terumbu karang, mengapa terumbu karang banyak ditemukan di kawasan indonesia, faedah terumbu karang secara hemat, ekosistem terumbu karang, apa faedah terumbu karang, sebutkan faedah terumbu karang, pemahaman terumbu karang, mengapa terumbu karang banyak didapatkan di indonesia