Tuesday, 19 October 2021

Mengenal Banyak Sekali Macam Jenis Variant Ikan Hias Koi (Cyprinus Carpio) Dan Sejarahnya

Jepang selaku negara asal penghasil ikan koi, dahulu hanya mengenal satu macam warna ikan koi yang polos, yaitu hitam (Karisugoi dan Sumigoi), putih (Shiromuji), kuning (kigoi), merah (Higoi, Hemigoi, Akagoi), keemasan (Kingoi), dan putih keperakan (Gingoi). Dari koi berwarna polos itu kemudian timbul ikan koi dengan contoh kombinasi dua warna, tiga warna, dan multi warna. Pola kombinasi warna itu timbul alasannya yakni adanya rekayasa breeding. Hasilnya ragam macam varietas ikan koi yang sulit disebutkan satu per satu nama varietasnya.
 
 
 
Dalam buku The Lates Manual of Nishikigoi, Takeo Kuroki menyebutkan pertumbuhan dan macam-macam varietas Ikan koi di negara asalnya. Beberapa di antaranya yaitu Kohaku, Taisho Sanke, Showa Sanke, Utsurimono, Bekko, Asogi, Shusui, Koromo, Kawarimono, Ogon, Hikarikoyo mono, Kingnrin dan Tancho. Berikut ini merupakan deskripsi dari verietas ikan koi tersebut.
 
  • Kohaku.
Kohaku yakni varietas koi berwarna putih dengan bercak merah pada badannya. Kohaku merupakan jenis ikan koi paling terkenal di antara varietas koi. Corak warnanya mengingatkan orang pada bendera Kebangsaan Jepang. Kohaku dianggap selaku ikan koi yang pertama dan terakhir, alasannya ialah lazimnya pertama kali orang akan memilih Kohaku, kemudian berpindah-pindah varietas, lantas pada kesudahannya kembali lagi pada kohaku.  
 
Untuk mencapai coraknya yang sekarang, diharapkan waktu usang. Dari seekor ikan koi berwarna hitam lahirlah koi berpipi merah lewat mutasi yang lantas ngetop dengan nama Hookazuki. Pada tahun 1800 dari Hoo-kazuki ini lahirlah seekor koi berwarna putih. Koi putih lantas dikawinkan dengan higoi, lahirlah Haraka, yaitu koi putih dengan bercak-bercak merah. 
 
Haraka sendiri berarti berperut merah (Red belly). Kemudian berturut-turut lahirlah Hoo-Aka (berpipi merah), Era-Hi (berinsang merah). Sejak 1830 muncullah koi dengan sebagian kepala merah (Zukinkaburi), koi berbibir merah (Khucibeni), dan Sarasa yang mempunyai punggung merah dan putih. Singkat kata pada jaman Meiji, Kohaku telah dikenal luas dan mulai dikembangkan secara khusus.

 
 
Warna putih pada kohaku menjadi pusat perhatian untuk memastikan kualitasnya. Warna putihnya harus bersih mirip warna salju, dilarang putih kekuningan atau putih kecokelatan. Sedangkan warna merah yang dikehendaki yakni merah pekat dan cerah (terperinci). Warna merah ini ada dua, yakni dasarnya ungu lebih pekat dan tidak gampang pudar tetapi tidak halus. Sedangkan yang cokelat kekuningan lebih halus dan tidak simpel luntur. Untuk koi tersebut ternyata sulit didapatkan. 
 
Banyak ragam koi Koahku. Jenis-jenisnya dibedakan menurut banyaknya bercak merah pada punggungnya. Ada yang dua tiga, atau empat, tetapi ada juga yang cuma satu. Inazuma Kohaku mempunyai warna merah mirip bentuk kilat di punggungnya. Gotenzakura merupakan Kohaku yang mempunyai bercak merah sepadan pada segi kiri dan kanan punggungnya. 
 
Doitsu kohaku Napoleon yakni Kohaku jerman yang mempunyai warna merah mirip topi Napoleon. Ada jua Fuji kohaku, yakni Kohaku yang memiliki gumpalan berwarna perak pada kepalanya. mereka terlihat sangat baik. tetapi kecantikannya akan hilang dikala umurnya dua tahun. 
 
Kohaku Shiromuji koi yakni yang mempunyai tubuh berwarna putih biasa, sedangkan keseluruhan tubuh akamuji berwaran merah biasa. Akumuji sering disebut higoi. Higoi yang berwarna gelap deisebut selaku benigoi atau hiaka. Higoi dengan sirip putih dekat diundang sebagai Aka-Hajiro. tancho-Kohaku ialah koi yang keseluruhan badannya berwarna putih dengan bercak merah pada kepalannya. 
 
  • Taisho Sanke.
Taisho-Sanke merupakan ikan koi yang badannya putih dihiasi dengan merah dan hitam. Pola dasarnya merah pada potongan kepalnya dan garis lebar hitam pada serpihan dadanya. Taisho-Sanke termasuk varietas yang terkenal. Belum terang kapan datangnya ikan koi dengan tiga warna ini. Namun sejak pertengahan jaman Meiji, koi itu sudah didapatkan. 
 
Pada awalnya yang ada gres koi dengan tiga warna yang secara sarat menghiasi sekujur tubuh koi. Atas jasa Eizaburo Hoshino dari Takazewa, kini sudah bisa dirasakan koi yang berbadan putih dengan hiasan hitam dan merah pada sekujur badannya.  
 
Putihnya Taisho-Sanke mesti seputih salju. warna merahnya mesti seragam dan pekat dan yang bertepi terperinci lebih penting. Taisho-Sanke disebut manis jika di kepalanya tidak terdapat warna hitam. Koi yang punggungnya terdapat warna hitam lebar lebih manis dan terlihat sangat indah.

 
 
Tsubo-Sumi yakni koi yang mempunyai tubuh putih dengan bercak hitam, sedangkan kasane-Sumi merupakan koi yang pada warna hitamnya terdapat diatas bercak merah. Yang paling ideal ialah sirip yang juga mempunyai tiga contoh warna. Asa-Sanke yakni Taisho-Sanke yang warna merahnya membentang dari kepala hingga ekor. Koi ini memang sungguh mengesankan tatapi kurang bagus. 
 
Doitsu-Sanke yaitu Taisho-Sanke yang masih merupakan keluarga karper kaca dari jerman. Aka-Ssanke dari karper beling ini diketahui dengan Doitsu-Aka-Sanke. Fuji-Sanke yaitu Taisho-Sanke yang mempunyai gumpalan perak pada kepalanya. Tancho-Sanke ialah koi yang mempunyai warna merah lebar pada kepalanya, tapi pada badannya tak terdapat warna merah. 
 
  • Showa-Sanke.
Showa-Sanke atau Showa-Sanshoku yaitu ikan koi yang berwarna hitam dengan hiasan putih dan merah di badannya. Sepintas koi ini seperti dengan Taisho-Sanke. Bedanya terletak pada warna dasarnya. taisho berdasar putih, sedangkan Showa-Sanke berdasar hitam. 
 
Pada tahun 1972, Jukichi Hishino mengawinkan seekor Ki-Utsuri dengan Kohaku dan membuat Showa-Sanke. Awalnya warna merah yang menghiasi tubuh masih bercampur dengan cokelat kekuningan. Selanjutnya Tomiji Kobayashi berhasil mengawinkan Yagozaemon-Kohaku dan membuat Showa-Sanke dengan warna merah yang murni. Jelas Showa-Sanke ini menjadi yang terbaik. 
 
Warna merah didaerah kepala harus cukup besar, merata dan pekat. Tepinya harus terperinci. Putih mesti mirip salju dan banyaknya 20% dari seluruh permukaan tubuh, utamanya pada kepala, punggung, ekor. Pola warna hitam harus mirip bentuk petir atau gunung. Sirip dada hitam tanpa noda merah.

 
 
Boke-Showa merupakan Showa-Sanke yang bersisik kabur dan terperinci, tidak cerah mirip sisik biasanya. Hi-Showa adalaha Showa-Sanke yang merahnya lebih meninjol menyelimuti punggung dengan sedikit putih. Jika putih lebih menonjol, namanya Kinda-Showa. 
 
Nama Kin-Showa diberikan bagi Showa yang mempunyai warna mengkilat yakni yang merupakan cross breeding antara Showa-Sanke dengan Ogon (gold). Tancho-Showa merupakan nama bagi Showa yang tidak mempunyai nwarna merah pada sekujur badannya dan cuma sedikit terdapat pada kepalanya. Showa-Sanke yang merupakan karper beling jerman mendapat julukan Doitsu-Showa. 
 
Showa-Sanke sering kali miirip dengan Taisho-Sanke. Untuk membedakannya dibutuhkan kecermatan. Berikut yakni perbedaannya :
  • Showa-Sanke memiliki bintik hitam (sumi) dikepalanya, sedangkan Taisho-Sanke tidak  
  • Warna hitam pada Taisho-Sanke cuma memenuhi punggung, sedangkan Showa -Sanke terdapat sampai perut.
  • Sirip dada Taisho-Sanke berwarna putih atau bergaris-garis, tetapi pada Showa-Sanke warna hitam terdapat pada lipatannya. Bagi yang prfesional, bintik hitam ini pastilah akan menjadi perhatian dan kalau perlu ditanyakan kepada pedagang, alasannya adalah dari bintik inilah dua ekor koi tersebut betul-betul menjadi berlawanan kualitasnya.  
 
  • Utsurimono.
Ikan koi yang tergolong kedalam Utsurimono merupakan Shiro-Utsuri, Ki-Utsuri, dan Hi-Utsuri. Masing-masing mempunyai ciri-ciri yakni pada Shiro-Utsuri merupakan koi yang memiliki warna putih berupa kerucut pada badannya yang hitam. Pada lipatan sirip dadanya terdapat warna hitam. Shiro-Utsuri untuk pertama kalinya dihasilkan oleh Kazuo Minemura dari Mushigame di perkampungan Yamakoshi. Warna putih pada Shiro-Utsuriharus mirip salju, sedang warna hitamnya selaku penunjang utama.  
 
Ki-Utsuri ialah koi yang mempunyai bentuk kerucut berwarna kuning pada badannya yang hitam. Ki-Utsuri timbul pada permulaan sejarah koi. Ki-Utsuri sudah dihasilkan pada jaman Meiji. Hanya saja waktu itu namanya Kuro-Ki-Han (bertanda hitam dan kuning). Baru pada tahun 1920 Eizaburo Hoshino memberinya nama Ki-Utsuri. Warna hitamnya mesti pekat, bentuk kerucutnya kuning, dan pangkal sirip dadanya bergaris-garis.

 
 
Hi-Utsuri yakni koi yang kuningnya mirip warna merah. Warna hitamnya sungguh kontras dengan merah. Koi ini biasanya sungguh memikat banyak orang, sebab keunikan warnanya bisa menyaingi Kohaku, Showa-Sanke, ataupun Taisho-Sanke. Badan Hi-Utsuri yang elok dihentikan bernoda. Pada sirip dadanya terdapat Garis-garis. Jenisnya yakni Utsuri-Doitsu ialah Utsurimono yang merupakan keluarga koi jerman, Kage-Utsuri, Ginshiro dan Ogon-Utsuri. 
 
  • Bekko.
Masih dari keluarga Taisho-Sanke. Warna dasarnya merupakan perpaduan putih, merah, dan kuning. Sementara itu warna hitam menjadi penghias di antara warna-warna tersebut. Macam-macam bekko yang ada contohnya Shiro-Bekko, Aka-Bekko, Ki-Bekko, dan Bekko-Doitsu. 
 
Shiro-Bekko yakni Taisho-Sanke yang tak memiliki warna merah. Garis hitam menghiasi kulitnya yang putih. Koi ini disebut manis kalau pada kepalanya tidak terdapat warna hitam. Seandainya ada, warna hitam tersebut jangan hingga menghancurkan keseimbangan warna secara keseluruhan. Warna hitam yang lebar pada punggung sungguh diinginkan, sedang putih pada kepala dihentikan kecokelatan. Pada sirip dada terdapat garis-garis yang elok, tetapi ada beberapa koi yang tidak mempunyainya.

 
 
Aka-Bekko ialah koi yang memiliki warna hitam pada permukaan tubuhnya yang merah. Perbedaannya yang menonjol ketimbang Aka-Sanke yaitu Aka-bekko tidak mempunyai penggalan yang berwarna putih orisinil, sedangkan Aka-Sanke memilikinya. 
 
Aka-Sanke (Red tricolor) boleh dikatakan sebagai bekkoyang mempunyai warna merah, hitam, dan putih (yang umumnya terdapat pada perutnya). Aka-Bekko yang mempunyai warna merah pekat sungguh diperlukan, namun lazimnya sungguh jarang. Untuk Ki-Bekko merupakan koi kuning yang memiliki tanda hitam sedangkan Bekko-Doitsu yakni Bekko dari koi asal Jerman. 
 
  • Asagi.
Asagi yakni ikan koi yang mempunyai tubuh berwarna biru atau biru cerah dengan pipi, perut dan lipatan sirip merah. Sisik-sisiknya berwarna biru cerah dan membentuk susunan yang rapih. Walapun Asagi condong mempunyai kepala yang ada nodanya, tetapi sebetulnya yang higienis tak bernoda lebih diminati. Beberapa asagi tidak mempunyai warna merah pada perutnya. Warna merah ini konon akan menjalar kepunggung sehingga menutupi warna biru sejalan dengan meningkatnya umur Asagi.

 
 
Asagi dengan bintik merah dikepala dinamakan dengan Asagi-Menkaburi. Lipatan sirip dadanya berwarna merah yang disebut Shusui. Warna merahnya tidak akan terlihat pada punggung. Ada lagi ialah Kajo-Asagi (Dark Blue Shusui) ialah koi Asagi yang warna badannya segelap warna tubuh koi hitam. 
 
Narumi-asagi yakni yang memiliki teladan Narumi, yang menjadi ciri khas dari asagi. Mizu-Asagi yaitu koi yang memiliki warna cerah di antara Asagi. Asagi-Sanke yakni koi ynag memiliki warna punggung biru pucat. Kepala dan bab perutnya terdapat tanda merah, dan pecahan bawah perutnya putih susu. Inilah Asagi yang betul-betul elok. 
 
  • Shusu.
Tahun 1910 Yoshiro Akiyama mengawinkan Asagi-Sanke dengan karper beling dari jerman dan membuat Shusui. Shusui yaitu koi yang sisiknya besar-besar dan kulitnya lembut. Punggungnya berwarna biru gelap yang terlihat sungguh anggun. Ujung hidung, pipi, perut dan lipatan siripnya berwarna merah terbakar.

 
 
Hana Shusui yakni Shusui yang mempunyai tanda merah pada kulitnya yang biru di antara garis sisik di punggung dan perut. Hi-Shusui yaitu Shusui yang warna merahnya cukup luas hingga menutup tempat punggung. Shusui yang berwarna hijau kuning dengan daerah punggung berwarna hijau gelap hingga ungu diberi nama Ki-Shusui. Jika punggungnya mendakati kehitaman dan tidak ada komponen warna hijau atau ungu, maka koi tersebut bernama Ki-Matsuba-Coitsu. Pearl-Shusui diberikan untuk Shusui yang mempunyai sisik punggung berwarna keperakan.
 
  • Koromo.
Koromo merupakan nama yang diberikan pada ikan koi keturuna Asagi dengan Kohaku atau peranakan dari Asagi dengan salah satu Sanshoku. Macam-macam Koromo yakni Aigoromo (Blue-Koromo), Sumi-Koromo (Dark-Koromo), Budo_sanshoku, Koromo-Sanke, Koromo-Showa (Ai-Showa).

 
 
Aigoromo ialah peranakan Asagi dengan Kohaku. Sisiknya yang merah mempunyai lingkaran tepi biru. Sumi-goromo yakni koi yang warna hitamnya seperti yang terlihat pada bercak hitam Kohaku. Pada kepalanya juga terdapat warna hitam ini. Koi yang memiliki sisik ungu berupa mirip dompolan buah anggur diberi nama Budo-Sanshoku. 
 
Koromo-Sanke merupakan peranakan dari perkawinan Ai-goromo dan Taisho-Sanke. Tanda biru keluar pada bercak merah pada Taisho-Sanke. Koromo-Showa (Ai-Showa) ialah peranakan dari Ai-goromo dan Showa-Shanshoku. Tanda biru keluar dari bercak merak pada Showa-Sanshoku.  
 
  • Kawarimono.
Ikan koi yang tergolong dalam daftar Kawarimono yakni Karasugoi (Dark Koi), Kigoi (Yellow Koi), Chagoi (Brown Koi), Midorigo (Green Koi), dan Matsuba. Untuk Karasugoi mempunyai tubuh yang lebih gelap dibandingkan Magoi (Koi hitam). Kigoi yakni koi yang memiliki tubuh berwarna kuning. Beberapa Kigoi memiliki mata berwarna merah. Chagoi yakni koi yang berwarna cokelat. Khusus koi yang masih keluarga karper Jerman, pertumbuhannya lebih cepat dan biasanya berskala besar.

 
 
Jenis matsubagoi dari Kawarimono mempunyai keseluruhan sisik yang berwarna cerah. Matsuba yang berwarna merah gelap disebut Aka-Matsuba. Ki-Matsuba untuk yang kuning dan yang putih disebut Shiro-Matsuba. Kin-Matsuba dan Gin-Matsuba Merupakan perumpamaan untuk keturunan Matsuba dan Ogon. 
 
Midorigoi ialah nama yang diberikan untuk koi Jerman yang mempunyai sisik berwarna hijau kekuningan. Ikan ini hasil ternakan Tadao Yoshioka yang mengawinkan jantan Shusui dan Yamabuki-Ogon yang dilaksanakan pada tahun 1965. 
 
  • Ogon.
Ogon ialah ikan koi yang mempunyai tubuh berwarna emas (golden). Ogon didapatkan oleh Sawati dan anak laki-lakinya pada tahun 1946. Pada awalnya, mereka mendapatkan koi yang garis punggungnya berwarna kuning, yang kemudian dipakai sebagai induk. ia memutuskan koi yang terbaik dan sehabis 4 atau 5 generasi kemudian, didapatkannya koi berkepala emas, dan berkepala perak, serta koi berwarna kuning. Dengan mengawinkannya bareng betina kShiro-Fuji, akhirnya koi bersisik emas ini dihasilkan. 
 
Berikut yakni ciri-ciri koi Ogon :
  • Memiliki kepala yang senantiasa berwarna cerah keemasan.
  • Sisiknya juga keemasan. Koi yang mempunyai sisik lebar pada kawasan perutnya tergolong jenis yang dicari.
  • Sirip dada berkilau
  • Bentuknya bagus dan manis
  • Warna tidak berganti gelap, walaupun terjadi pergantian lingkungan.  
 
Nezu-Ogon yakni panggilan untuk koi yang berwarna perak, sedangkan Platinum-Ogon yaitu sebutaan untuk koi hasil ternakan Tadao Yoshika (1963) yang merupakan peranakan dari kigoi dan Nezu-Ogon. Sesuai namanya koi ini mempunyai warna badan yang berkilau mirip platinum.

 
 
Yamabuki-Ogon yakni sebutan untuk koi yang mempunyai tubuh berkilau mirip emas murni. Ikan koi ini merupakan hasil perkawinan Kigoi dan Ogon yang dijalankan Masoka pada tahun 1957. Orange-Ogon yakni Orange-Hikarimono yang muncul pertama kali pada tahun 1956. 
 
Koi yang memiliki kepala yang jernih dan sisiknya berkilauan dan warnanya merah disebut Hi-Ogon. Perkawinan antara matsuba dengan Ogon menciptakan Kin-Matsuba. Kin-Matsuba mempunyai sisik muncul yang sungguh berkilauan mirip platinum, sedangkan Orange-Doitsu mempunyai tubuh berwarna Orange. Minzuhi-Ogon yakni Orange-Ogon yang memiliki sisik hitam berkilauan pada bab punggungnya. 
 
  • Hikarimoyo-Mono.
Hikarimoyo-Mono yaitu keturunan dari perkawinan Ogon dengan koi lain (kecuali utsuri), tergolong juga Hariwake. Yang masuk dalam daftar Hikarimoyo-Mono yakni Hariwake, Yamabuki-Hariwake, Doitsu, dan Kikusui.

 
 
Hariwake yakni koi yang pempunyai pola emas dan perak, dengan kepala jernih. Yamabuki-Hariwake adalah koi yang mempunyai warna emas-orange dan platinum, sedangkan yang polanya mirip jarum cemara dinamakan Hariwake-Matsuba, dan yang keturunan koi jerman disebut Hariwake-Doitsu. 
 
Kikusui yaitu istilah untuk Yamabuki-Hariwake-Doitsu yang badannya seperti platinum dan mempunyai hiasan cantik pada sisi badannya. Hyakunenzakura ialah sebutan untuk kikusui yang mempunyai hiasan berkilauan pada punggungnya.

 
 
Platinum-Kohaku (Fin-Fuji) adalah keturunan Kohaku dan Ogon. Koi ini mempunyai punggung yang putih berkilauan mirip platinum. Yamato-Shiki diberikan untuk menyebut Hikarimono dari Taisho-Sanke yang berhasil dikembangkan oleh Seikichi Hoshino pada tahun 1965. Koi ini memiliki tubuh yang mirip gumpalan platinum yang tampak indah sepanjang hari. 
 
Hikarimono dari Shusui dinamakan Kinsui yang mempunyai warna merah, tetapi bila tidak ada merahnya bernama Ginsui. Sho-Chiku-Bai merupakan ungkapan untuk keturunan Ogon dan Ai-goromo yang mempunyai acuan berupa kerucut berwarna biru. 
 
Kujaku-Ogon yakni koi yang berhasil diternakan oleh Toshio Hirasawa pada tahun 1960, yang merupakan keturunan dari Goshiki dan Ogon. Yang masih keluarga koi Jerman dinamakan Kujaku-Doitsu. Yang terakhir ialah Tora-Ogon yang merupakan keturunan dari Ki-Bekko. Koi emas dengan tanda-tanda hitam pada punggung disebut Tora-Ogon. 
 
  • Kinginrin.
Kinginrin yakni koi yang mempunyai tanda-tanda perak di badannya. Beta-gin untuk sebutan koi yang cuma sebagian besar badannya diselimuti warna perak, sedangkan yang keseluruhan badannya berwarna perak dinamakan Tama-gin atau platinum Ginrin. 
 
Kinginrin-Kohaku adalah Kohaku yang ada komponen warna peraknya. Jika perak ini terdapat pada warna putihnya dinamakan Ginrin, sedangkan yang tampak pada warna merah dinamakan Kinrin. Umumnya warna perak ini terlihat pada punggung. 
 
Kinginrin-Sanke yakni Sanke yang ada peraknya. Dulu warna perak yang tampak ini tidak disenangi, alasannya keberadaannya bikin warna merah dan hitam pudar. Kini Ginrin-Sanke dengan warna merah dan hitam yang cerah malahan diternakan. Kinginrin-Showa merupakan Showa yang mmempunyai bagian warna perak, sedangkan Kinginrin-Bekko yakni Bekko yang mempunyai komponen warna perak.

 
 
Hikarimono-Kinginrin yakni Hikarimono yang memiliki komponen warna perak yang relatif masih biru. Platinum Ogon dan Yamabuki-Ogon yang ada komponen peraknya ialah ikan koi yang betul-betul menarik. 
 
Baca Juga :
Ikan Mas Koi (Cyprinus carpio).  
Inilah Beberapa Keistimewaan Memelihara Ikan Hias Koi Di Jepang. 
Sekilas Tentang Budidaya Pembenihan Ikan Hias Koi (Cyprinus carpio L.) Secara Alami. 
Pemeliharaan dan Seleksi Induk Untuk Menghasilkan Ikan Yang Berkualitas Pada Ikan Koi.
3 Langkah Mencerahkan Warna Sisik Koi Secara Tepat 

Demikianlah pembahasan singkat tentang aneka macam macam jenis varian ikan hias koi (Cyprinus carpio) dan sejarahnya. Keterangan dimuat berdasarkan buku berjudul "KOI' karangan Heru Susanto, Penebar Swadaya, Jakarta 2002. Gambar dimuat menurut pencarian google gambar dengan keyword "jenis jenis ikan koi, variant jenis ikan koi, ikan koi Kohaku, ikan koi taisho, ikan koi Showa-sanke, ikan koi Utsurimono, ikan koin bekko, ikan koi asagi, ikan koi Shusui, ikan koi koromo, ikan koi kawarimono, ikan koi ogon, ikan koi hikarimoyo mono, ikan koi kingirin". Sekian biar bisa menjadi materi bacaan yang memperbesar pengetahuan kitan dan berguna!! terimakasih.