Wednesday, 20 October 2021

Sekilas Tentang Budidaya Ikan Hias Neon Tetra (Paracheirodon Inessi)

Ikan neon tetra merupakan ikan asli Amerika Latin dimana penyebarannya meliputi seluruh system irigasi sungai Amazon, Brazil. Ikan ini merupakan salah satu komoditas ekspor yang banyak diminta oleh eksportir. Selain itu budidaya ikan ini tergolong cepat, mulai dari tahap penetasan hingga dengan siap jual. Biasanya petani memakai akuarium untuk membudidayakan ikan ini mulai dari kecil-kecilan hingga skala menengah. Ikan ini termasuk jenis omnivora dimana pakannya mampu berbentukpakan alami ibarat Daphnia, cacing tubifeks atau pakan produksi. 

 

Persiapan Sarana dan Prasarana Pembenihan
Untuk melaksanakan usaha pembenihan ikan Neon Tetra mutlak diharapkan akomodasi dan prasarana yang memadai. Dibawah ini yakni fasilitas dan prasarana yang dibutuhkan dalam pembenihan ikan neon tetra :
  • Bangunan hatchery, yang digunakan untuk pembenihan ikan Neon Tetra supaya terkontrol.
  • Sumber air ; air yang digunakan untuk pembenihan dapat berasal dari air sumur maupun PDAM dengan peryaratan air mengandung ph < 6,4 oksigen terlarut 6-8 ppm dan nilai dH 4.
  • Pompa air ; dipakai untuk mendistribusikan air.
  • Blower ; digunakan untuk menyuplai keperluan oksigen terlarut dalam akuarium yang dipasang secara paralel.
  • Bak penampungan permanen ; dugunakan sebagai wadah penampungan air untuk menetralkan air yang berasal dari sumbernya sehingga kualitasnya sesuai untuk media hidup ikan.
  • Instalasi listrik ; dipakai untuk mengoperasikan pompa, blower, serta penerangan.
  • Freezer ; selaku penyimpan pakan pakan beku (cacing darah dan daphnia) biar tetap awet.
  • Akuarium ; digunkan selaku media pemeliharaan induk, penetasan telur dan pemeliharaan larva. Ukuran akuarium sungguh berfariasi, tetapi ukuran yang biasa dipakai yaitu 100 cm x 40 cm atau 90 cm x 40 cm x 35 cm. ketebalan akuarium sekitar 5 mm. Untuk pemijahan dan penetasan telur ikan tetra, ukuran akuariumnya cukup 20 cm x 20 cm x 20 cm atau 20 cm x 20 cm x 25 cm dengan ketebalan beling 3 mm.
  • Peralatan Perikanan Penunjang
    • Seser :Untuk larva ikan atau makhluk renik yang lain mata jaringnya mesti halus. Konstruksinya disesuaikan dengan ukuran, bentuk dan kawasan hidupnya ikan hias.
    • Selang : Untuk mengeringkan atau mengisi air akuarium. Sebagai penyalur oksigen dari blower.
    • Alat Pembersih akuarium : Pisau pembersih beling (guillet, dll), watu magnit pembersih beling, sponge atau lap
    • Filter dengan pompa air : Berfungsi selaku pembersih air secara mekanis
    • Thermometer : sebagai pengukur suhu
    • Heater dan Thermostat : Berfungsi selaku penghangat dan pengatur panas air dalam akuarium
    • pH meter : fungsinya mirip pengatur kadar garam hanya yang diukur yakni banyaknya kadar ion H dan OH (Hidroksil), dengan mengenali pH dapat dikelola dengan memperbesar basa atau asam sesuai dengan pH yang sempurna untuk ikan
    • Lampu listrik : Berfungsi selaku penerangan ditempat gelap, berfungsi selaku pemanas air.
  • Pakan
  • Obat-obatan
  • Tenaga kerja, dan lain-lain. 
Seleksi Induk 
Ikan Neon Tetra bisa dijadikan induk sehabis umurnya meraih 6-7 bulan dengan ukuran panjang ± 3 cm. Untuk meraih hasil yang optimal, induk harus dipelihara dengan baik, antara lain dengan pinjaman pakan yang baik mirip jentik nyamuk, cacing tubifex, atau chironomous dengan frekuensi pemberian dua kali sehari (pagi dan sore) alasannya jenis-jenis pakan tersebut memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sehingga akan mempercepat kemajuan gonad.

  

Ikan jantan yang sudah akil balig cukup akal badanya lebih ramping dengan garis lurus di kedua segi badan mirip lampu neon. Sebaliknya induk betina badanya pendek bulat, bentuk garis neonnya bengkok, dan perutnya agak buncit.
   
Proses Pemijahan
Cara memijahkan ikan jenis ini memerlukan ketabahan serta pengalaman yang usang. Adapun untuk memijahkan ikan ini di perlukan syarat-syarat tertentu antara lain:
  • Air harus steril dan bersifat asam (pH lebih kecil dari 6,4)
  • Senang pada kawasan yang gelap.
  • Suhu sekitar 20 derajat C 
Untuk memijahkan ikan ini dibutuhkan beberapa tahapan selaku berikut:
  • Pisahkan induk-induk neon tetra.
  • Air hujan ditampung dan didiamkan sampai + 2 minggu.
  • Tempat yang dipergunakan untuk membiakkan, ikan tersebut dibersihkan apalagi dulu dan dicuci dengan tawas.
  • Masukkan air hujan tersebut kedalam kawasan pemijahan.
  • Tetesi dengan air rendaman kayu asam.
  • Didiamkan 2 3 hari.
  • Masukan penempel telur kemudian induk lepaskan sebanyak 3 ekor pada setiap akuarium yang terdiri dari seekor jantan dan 2 ekor betina, kemudian tutup kembalai bagian atas akuarium. 

Pemijahan dijalankan di akuarium berukuran 20 x 20 x 20 cm dengan ketinggian air ±30 cm. Karena suasana yang diinginkannya gelap, maka segi cuilan akuarium mesti di cat hitam atau dikemas kertas karbon setiap kali akan memijahkan. Akuarium dilengkapi dengan aerator untuk menyuplai oksigen. Ikan neon tetra akan menempelkan telurnya pada substrat yang halus, umpamanya hydrilla dalam akuarium pemijahan. Karena ikan Neon Tetra condong menyukai suasana yang gelap dan hening, maka pada dinding akuarium bisa ditempelkan kertas atau plastik yang berwarna gelap. Segera sehabis pemijahan simpulan, induk ditangkap dan dipindahkan ke kawasan pemeliharaan semula. Sewaktu pemindahan induk dari daerah pemijahan, jaga telur jangan hingga terkena sinar atau cahaya secara pribadi. Tutplah kembali akuarium rapat-rapat selama 24 jam. Jika diyakini telur telah menetas selubung dan tutup akuarium dibuka secara sedikit demi sedikit. Setelah berusia 3-4 hari, larva diberi pakan infusoria atau rotifer. Jumlah telur yang dihasilkan setiap induk berkisar antara 800-1.200 butir.   

Penetasan Telur  
Setelah proses pemijahan selesai maka semestinya induk yang sudah memijah diangkat dan dipindahkan ke tempat pemeliharaan induk. Pada air media penetasan seharusnya disertakan obat anti jamur, antara lain methyline blue dengan takaran 1 ppm. Peletakan akuarium pada kawasan yang gelap. Untuk menjaga kestabilan suhu, maka pada media penetasan telur tersebut dipakai water heater yang dipasang pada suhu 22-24 0C. Setelah 24 jam, telur akan menetas dengan derajat penetasan telur (hatching rate) berkisar 70-90%. Larva akan bergerak-gerak, sebagian kecil ada yang lepas dari substrat dan jatuh ke dasar akuarium dan sebagian lagi menggantung pada substrat.   

Pemeliharaan Larva  
Larva dalam akuarium pemijahan tidak boleh dibiarkan terlalu lama, meskipun diberi pakan. Kapasitas ukuran akuarium yang terlalu kecil tidak dapat membesarkan benih secara normal dan sempurna. Oleh alasannya yaitu itu, benih berikutnya dipindahkan ke akuarium yang lebih besar contohnya 80 x 40 x 40 cm atau 100 x 50 x 40 cm. 

Benih dipindahkan sesudah 6 hari dilepaskan kedalam akuarium pendederan pagi atau sore hari dengan menyertakan sebagian air lama. Pakan yang lebih cocok ialah rotifer, infusorea, nauplia artemia, kutu air sari, dan kemudian cacing sutra yang diberikan 3 kali sehari.