Sunday 24 October 2021

Sekilas Wacana Budidaya Pembesaran Ikan Patin (Pangasius Pangasius) Di Bak

Seiring dengan meningkatnya ajakan dan minat penduduk ikan patin mulai dibudidayakan di kolam, keramba maupun kolam dari semen. Permintaan ikan patin yang terus meningkat memberikan peluang perjuangan bagi setiap orang untuk menekuni usaha di bidang budidaya ikan patin ini. Dengan permintaan yang demikian meningkat jelas mustahil mengandalkan tangkapan alam tetapi perlu budidaya ikan patin secara lebih intesnsif.



Persyaratan Budidaya Ikan Patin
  • Budidaya ikan Patin memerlukan beberapa patokan dan kondisi lingkungan yang optimal bagi perkembangan dan perkembangannya antara lain selaku berikut :
  • Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan dan logika daya ikan patin ialah jenis tanah liat/lempung tidak berporos. Jenis tanah tersebut mampu menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga bisa dibuat pematang/dinding kolam.
  • Kemiringan tanah yang bagus untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  • Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.
  • Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin mesti higienis tidak terlampau keruhdan tidak terkotori bahan-materi kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kualitas air mesti diamati untuk menghindari timbulnya jamur maka perlu ditambahkan larutan penghambat kemajuan jamur (Emolin atau Blitzich dengan takaran 0,05 cc/liter).
  • Suhu air yang bagus pada di saat penetasan telur menjadi larva di akuarium ialah antara 26-28 derajat Celcius. Pada tempat-tempat yang suhu airnya relatif rendah diharapkan heater (pemanas) untuk menjangkau suhu maksimal yang relatif stabil.
  • pH air berkisar antara: 6,5-7.

Teknik Pemeliharaan Pembesaran Ikan Patin

Pemeliharaan Pembesaran ditujukan untuk pemenuhan Ikan Patin konsumsi ikan Patin disantap dalam banyak sekali ukuran antara lain 200 gram hingga 1 kg. periode panen menyesuaikan dengan usul pasar. Ada sebagian yang lebih bahagia ukuran kecil sekitar 200 gram ada yang lebih dari itu pada usia 6 bulan ikan patin telah meraih bobot 600-700 gram.

Ikan Patin akan berkembang lebih baik di kolam lumpur dengan aliran air yang mengalir cukup baik meski demikian bisa juga dipelihara pada bak semen yang tidak mengalir tetapi perlu diperhatikan kualitas air agar tetap dalam kondisi yang baik langkah-langkah pemeliharaan ikan patin sebagai berikut :

Persiapan Kolam
  • Kedalaman bak 1,5 m
  • Pengeringan mininal 15 hari
  • Pengapuran dengan kapur pertanian (dolomite) 100gr /m2 fungsinya untuk memperbaiki pH tanah.
  • Dapat juga dilaksanakan pemupukan dengan pupuk sangkar 200gr/m2
  • Biarkan hingga beberapa hari biar ada proses mineralisasi (proses pembentukan mineral)
  • Diamkan air hingga fitoplanton berkembang yang ditandai warna air yang menjadi kehijauan.

Pemupukan
Pada kolam lumpur idealnya perlu dilaksanakan pemupukan sebelum ikan patin ditebarkan. Pemupukan kolam bermaksud untuk membuatkan makanan alami dan produktivitas kolam, yakni dengan cara merangsang perkembangan kuliner alami sebanyak-banyaknya. Pupuk yang umum digunakan ialah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50-700 gram/m 2.

Penebaran Benih
  • Seperti umumpilih benih yang unggul dan berkualitas serta sehat.
  • Lakukan aklimatisasi (upaya adaptasi fisiologis atau penyesuaian ke lingkungan baru yang mau dimasukinya) dengan memasukkan benih beserta kantong plastiknya sekitar 30 menit 1 jam. Setelah itu benih bisa ditebar.
  • Padat tebar : air statis : 200 ekor/m2 kalau ada fatwa air (kecil) kepadatan dapat ditambah hingga 300-400 ekor/m2.
  • Ketinggian air ditambah seiring dengan pertumbuhan patin hingga menjangkau 1,5 m.

Pemberian Pakan
Faktor yang cukup memilih dalam budi daya ikan patin yaitu faktor pemberia masakan. Faktor kuliner yang besar lengan berkuasa terhadap keberhasilan nalar daya ikan patin yakni dari faktor kandungan gizinya, jumlah dan frekuensi pemberin kuliner. Pemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Jumlah masakan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat tubuh ikan peliharaan jumlah kuliner selalu berganti setiap bulan sesuai dengan kenaikan berat tubuh ikan.


Hal ini mampu dikenali dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan pola yang diambil dari ikan yang dipelihara (sampel) dan mampu juga dilaksanakan dengan cara adlibitum (hingga kenyang). Pakan yang diberikan merupakan Pelet dan bisa ditambahkan masakan alami lainnya mirip kerang, keong emas, bekicot, ikan sisa, usus ayam dan lain-lain. Pakan alami yang diperoleh dari lingkungan selain mengandung protein tinggi juga meminimalkan biaya pemeliharaan.

Penanganan Hama Dan Penyakit
Salah satu hambatan dan duduk perkara Budi daya ikan patin yakni hama dan penyakit. Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung dan kolam hama yang mungkin menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung. Cegah terusan masuk hama tersebut ke kolam atau dengan memasang lampu penerangan di sekeliling kolam sehingga hama tersebut biasanya enggan masuk kalau ada sinar lampu. Penyakit ikan patin ada yang disebabkan nanah dan non-infeksi, penyakit non-bisul yaitu penyakit yang timbul tamat adanya gangguan faktor yang bukan patogen. Penyakit non-bisul ini tidak menular sedangkan penyakit simpulan jerawat biasanya timbul alasannya adalah gangguan organisme patogen.

Pemanenan Ikan Patin


Pemanenan ialah ketika yang dinantikan pada nalar daya ikan patin. Meski terlihat sederhana pemanenan juga perlu memperhatikan beberapa aspek mudah-mudahan ikan tidak mengalami kerusakan, ajal, cacat saat dipanen. Sayang kalau budidaya ikan patin telah berhasil dengan baik mesti gagal cuma alasannya yakni cara panen yang salah. Penangkapan ikan dengan memakai jala apung akan mengakibatkan ikan mengalami luka-luka. Sebaiknya penangkapan ikan dimulai dibagian hilir lalu bergerak kebagian hulu Kaprikornus apa jikalau ikan telah tampakmenumpuk maka perlahan-lahan ikan diangkat semoga ikan tersebut tetap dalam kondisi kondusif dan pemanenan mirip ini menguntungkan alasannya ikan tetap segar sehingga akhir hayat ikan mampu dikesampingkan.


Pembersihan
Ikan patin yang dipelihara dalam hampang bisa dipanen sehabis 6 bulan. Untuk melihat hasil yang diperoleh, dari benih yang ditebarkan pada waktu awal dengan berat 8-12 gram/ekor, sehabis 6 bulan dapat menjangkau 600-700 gram/ekor. Pemungutan hasil bisa dikerjakan dengan memakai jala sebanyak 2-3 buah dan tenaga kerja yang diperlukan sebanyak 2-3 orang. Ikan patin yang ditangkap dimasukkan kedalam wadah yang sudah disiapkan.

Pasca Panen
Penanganan pascapanen ikan patin bisa dilaksanakan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.

1 Penanganan ikan patin hidup
  • Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya kalau dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut hingga ke konsumen dalam kondisi hidup, segar dan sehat antara lain:
  • Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
  • Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
  • Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

2 Penanganan ikan patin segar
  • Ikan patin segar merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesegaran antara lain:
  • Penangkapan ikan patin harus dilakukan hati-hati supaya ikan-ikan tidak luka.
  • Sebelum dikemas, ikan patin mesti dicuci biar bersih darilendir.
  • Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), mampu digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.
  • Ikan patin diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.

Gunakan es berupa serpihan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, kemudian disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak.

Inilah sedikit pembahasan postingan sekilas perihal budidaya pembesaran ikan pati di kolam, mudah-mudahan berfaedah!!